12/17/11

cerbung >> Kau yang Aku Mau 2 #7

pengemudi menambah kecepatan dan................riri tertabrak dan ambruk.
Darah bercucuran, seperti sungai citarum(?).

"kak..mor..gan" ucap riri sebelum akhirnya tdk sadar lagi.

*
"aww" lirih morgan dan dicky.
"kalian kenapa?!" ujar reza yg duduk di kursi depan mobil.
"lidah gue kegigit gini tiba tiba" kata morgan dan dicky.
"gue jadi tambah ga tenang sumpah" sahut bisma.
"iya..masih jauh ga sih ja?" tambah dicky.
"entah..masih lama kayaknya, jalanan depan macet" sambung reza.
"ga ada jalan lain gitu?" tanya morgan.
"kita lari sampai lokasi, cuma itu caranya" jawab reza.
"yaudah! Hayuk cepetan" bisma pun keluar dari mobil disusul sama morgan, dicky, dan reza dibelakang.

Akhirnya 4 cogan ini lari lari dan turun dari taxi yg mereka naikin.

"yee, belom bayar juga tuh manusia. Ckck ikhlas ikhlas" kata supir taxi nya.

*
"apa maksudnya 'hipnotis dimulai?' zos" bisik wanda.
"gatau, bingung gue" bisik zosi.
"ngapain kalian bisik bisik? Ayolah enjoy aja sama kita. Gue ga akan ngapa ngapain lo, lo kan udah seken. Udah diembat ama reza, hahaha" ujar anton.
"gue ga ngerti maksud lo" sahut zosi.
"gue...cuma mau hipnotis temen lo itu, kalo lo sih mau dinikmatin ama aryo" balas anton.
"gangerti tetep" celetuk wanda.
"udahlah diem aja. Aryo, urusin tuh yg namanya zosi"

aryo memojokkan zosi. Sementara anton terus mendekat ke wanda. Dekat dan semakin dekat sampai akhirnya dia menggerakkan kalung yg ia genggam ke kanan dan ke kiri.

"dengerin sugesti gue. reza adalah musuh lo, musuh terbesar lo! Lo sangat ngebenci dia. Lo sangat pengen bunuh dia, sangat pengen. Oke" ujar anton.

Tiba tiba........

*duuuuuk*

anton terjatuh.
Ternyata zosi yg memukulnya. Sementara aryo masih megangin tangannya yg diinjek sama zosi.

"wanda! Ayuk pergi" zosi pun menarik wanda, tetapi kali ini aryo memukul kepala zosi. Anton pun bangun walaupun sempoyongan.

"inget kata kata gue. Lo benci sama yg namanya muhammad reza anugrah. Dia jahat sama lo dan lo pengen bunuh dia!" ujar anton.

Tiba tiba zosi bangun dan kembali mukul anton dan aryo.

"keparat lo!!" kata zosi dgn terhuyung huyung lalu merangkul wanda ke luar ruangan itu.

*di luar

"kita harus cari riri nih, wanda! Lo jangan kena guna gunanya si brengsek itu!" ujar zosi, sementara wanda makin kehilangan kesadaran.

Zosi dan wanda akhirnya menemukan riri yg berlumuran darah 3 meter dari situ. Mereka pun menghampiri riri dan menangis frustasi.

"ri! Lo kenapa? Lo gapapa kan? Tahan ri, pasti morgan dan dicky nyelametin lo" teriak zosi.
"i..ya..ri" kata wanda lalu pingsan.
"wanda!? Wanda!" kata zosi.

Tiba tiba datanglah reza, bisma, dicky, dan morgan yang lari lari.

"zos, kamu gapapa?" tanya bisma. *ea pake kamu
"eng..gak..cepet..to..long..me..re..ka..bis" zosi pun pingsan.
"cepet telpon ambulance dick!" suruh reza.

Dicky menelpon ambulance. 20 menit kemudian ambulance tiba di tempat itu. Mereka pun menuju rumah sakit.

*rumah sakit

wanda, riri, dan zosi masuk ke ruang UGD dan ditangani dokter. Sementara reza, dicky, morgan, dan bisma nunggu di luar.

---
30 menit kemudian dokter ke luar ruangan dan memberitahu keadaan dari wanda, riri, dan zosi.

"untuk saudari wanda tidak terjadi hal yg parah dan janinnya masih sehat"
"alhamdulillah" ujar reza.
"zosi dan riri?" tanya bisma.
"kalo zosi hanya lelah. Tapi kalau saudari riri............................"
"riri kenapa dok?" tanya morgan dan dicky.
"dia...."
"dia kenapa?!" kata morgan.
"bisa diperkirakan kalau dia akan lumpuh karna kebanyakan syaraf di kakinya rusak"
"dokter jangan bercanda dong!" bentak dicky.
"anda harus tabah" ucap dokter itu lalu pergi.

"gagagagaga mungkin. Ga mungkin riri lumpuh, gagagaga mungkin!" morgan berlari ke ruang UGD.
"gan! Woy! Mau ngapain lo?" dicky pun menyusul.

Bisma dan reza juga nyusul.

*dalam UGD

"kak morgan? Kak dicky?" lirih riri.
"iya.. Ini aku ri, maaf aku ga bisa jaga kamu" morgan membelai rambut riri.
"gapapa kok kak.. Kak dicky dan kak morgan kan lagi diluar kota" ujar riri.
Dicky dan morgan hanya menggeleng.

Ya, diantara mereka tidak ada yang berani memberitahu bahwa riri diperkirakan lumpuh.

*gabruk* < suara apa? Iya, barang jatoh.

Mereka pun menoleh ke sumber suara dan ternyata wanda sudah siuman.

"wanda sadar za!" kata bisma.

Reza pun menghampiri wanda.

"akhirnya kamu sadar fi.." kata reza lalu mencium kening wanda.
Tetapi wanda mendorong reza.

"lo jahat! Lo jahat sama gue! Ngapain nyium nyium gue!" teriak wanda. Semua pun bingung dibuatnya.

"maksud kamu apa sih fi?" reza juga bingung.
"MENJAUH LO DARI GUE!!MENJAUH!!GUE BENCI SAMA LO!!!" geram wanda.
"hey kamu kenapa sih?" reza mencoba mendekat tapi wanda malah lari dan ngumpet dibalik tempat tidur riri.

"wanda, lo kenapa sih?" bisik riri.
"dia jahat ri! Gue takut!" balas wanda.
"dia suami lo tau! Dia baik" jelas riri.
"omong kosong!! Ga mungkin gue nikah sama dia! Gue harus bunuh dia! Iya, gue harus bunuh dia!" wanda mengambil pisau di meja disamping tempat tidur riri.

"wanda, lo mau ngapain!" teriak riri.
"bunuh dia. Bunuh yg namanya muhammad reza anugrah!" wanda menghampiri reza.
Wanda terus menghampiri reza dengan membawa pisau. Dia begitu karna dihipnotis oleh anton dan yang mengetahui hal itu hanya zosi, zosi yang masih pingsan.

"fi, kamu kenapa sih?" tanya reza.
"lo musuh gue. Gue harus bunuh lo!" geram wanda *kayak orang kesurupan

wanda semakin dekat dengan reza. Kini jarak pisau dan lengan reza hanya 2cm. Dan akhirnya......................................... tetesan darah reza pun jatuh ke lantai putih ruang UGD.
Reza yg kesakitan berusaha menutupi rasa perih yg kini menimpanya dgn cara menggigit bibir bawahnya.

"wanda! Lo gila?! Dia suami lo!" morgan menghampiri wanda dan menjauhkannya dari reza.
"apasih kak? Ganggu aja lo!" bentak wanda.
"dicky, lo bantu reza buat ngobatin lukanya" perintah morgan, dicky mengangguk dan membawa reza ke luar ruangan.

"tenangin diri lo panda wanda!" kata morgan, tapi wanda tetep berusaha buat ngejar reza.

Tiba tiba bisma menyuntikkan sesuatu ke lengan wanda. Seketika wanda pun tenang dan kehilangan kesadaran.

"lo nyuntikin apaan bis?" tanya riri.
"obat penenang. Santai aja, ga bakal bahaya buat janinnya" jelas bisma.

Wanda pun direbahkan di tempat tidur di samping tempat tidur zosi.

"sebenernya dia kenapa sih?" tanya morgan disusul gelengan kepala bisma dan riri.

Zosi siuman. Dia langsung menceritakan kejadian yg menimpa wanda sebenernya.

*di luar UGD

"fifi itu kenapa sih?! Bingung gue sumpah" ujar reza sambil terus memasang perban di lengannya.
"logika gue sih dia kena hipnotis atau semacamnya" balas dicky.
"mana mungkin? Buat apa dia hipnotis istri gue?" tanya reza.
"bisa aja. Dia mungkin iri sama kebahagiaan kalian ber-2" jawab dicky.
"tapi siapa?!" ujar reza.
"pasti dia.." gumam dicky.
"hah?" balas reza.
"gaga. Gue pergi dulu ya, bye!" ucap dicky lalu berlalu dari hadapan reza.

'mau lo apa sih sar?' batin dicky.
Dicky mengendarai motornya sampai ia tiba di sebuah taman kota. Lalu ia mengambil BB dari sakunya dan membuka aplikasi blackberry messenger.

Dicky Muhammad P:
hey, lo ke taman kota sekarang juga. Gue mau ngomong sesuatu sama lo.

Itulah isi BM dicky ke sari.

Beberapa saat kemudian, sari datang dgn tampang yang sok polos.

"ada apa sih?" tanya sari.
"lo kan yg nyelakain adik gue sama temen temennya?" dicky nanya balik.
"menurutL?" ujar sari. (dibaca: menurut el)
"jadi bener?" balas dicky.
"ya gitu deh haha" kata sari nyantai.
"mau lo tuh apa sih?!" bentak dicky.
"mau gue? RIRI PUTUS SAMA KAK MORGAN!!" jawab sari.
"gila lo! Untuk hal sepele kayak gitu lo sampe ngancurin kebahagiaan mereka? ga waras ih" kata dicky.
"lo gatau rasanya jadi gue kak.."

dan bla bla bla bla.. Sari menceritakan betapa kagumnya dia sama morgan sampai ia menitikkan air mata.

*

Reza kembali memasuki ruang UGD. Dia berharap kalau wanda sudah kembali seperti dulu.

"hai" sapa reza kepada temen temennya.
"kok fifi tidur?" sambung reza.
"gue kasih obat penenang" jawab bisma.
"sampe sekarang gue masih bingung. Kok fifi gitu sih sama gue?" tanya reza lagi.
"dia dihipnotis za" celetuk riri.
"kata siapa?" ujar reza.
"tuh si zosi" sambung morgan.
"gimana ceritanya zos?" reza duduk.
"jadi, penculik yg namanya anton itu punya kalung gitudah. Nah si wanda langsung di hipnotis deh" jelas zosi.
"parah banget. Ya tapi gue seneng sih" kata reza.
"dih kok seneng?" tanya bisma dan morgan.
"soalnya fifi ga bener bener benci gue, kan dia dihipnotis haha" reza tertawa.
Temen temennya cuma senyum.

*
"tapi lo gausah sampe mau nyelakain mereka lah! Cowok banyak! Ga cuma morgan doang!" bentak dicky.
"tapi dia yg menurut gue baik cuma dia! Dia yg gue cinta! Lagipula gue belum pernah disayangin cowok yg juga gue sayang! Apa gue salah!?" sari nangis kejer.
"kata siapa?! Ada gue disini! Gue sayang sama lo! Dari awal!!" seketika saja suasana menjadi hening.
Sari tercengang, dicky pun juga begitu.
"maksud lo apa kak?" tanya sari, dicky bungkam.

No comments:

Post a Comment