12/17/11

cerbung >> Kau yang Aku Mau 2 #5

"RIRI! RI!" spontan morgan berteriak dan menelusuri sudut sudut kamar tamu u/ mencari riri.

Reza yang merasa terganggu karna kegaduhan morgan langsung menghampiri morgan.

"lo ngapain sih? Rusuh banget" tegur reza.
"riri ga ada di kamar za" jawab morgan.

Reza pun ikut sibuk nyariin riri bareng morgan. Setelah menelusuri seluruh rumah, riri masih belum ditemukan. Akhirnya morgan dan reza pergi ke dapur buat minum karna dehidrasi.
Pas sampe di dapur mereka shock.

"riri?" kata morgan dan reza.
"iya kak? Kenapa?" tanya riri polos.
"jadi dari tadi kamu disini sama wanda?" ujar morgan, riri mengangguk.
"najes. Kalo gitu ngapain tadi gue sama morgan ngelilingin rumah. Kamu juga fi, kenapa ga bilang?" gerutu reza.
"kamu gananya sih" balas wanda enteng.
"ish-_-" eluh reza.
"kamu ngapain disini? Kamu kan masih sakit" kata morgan.
"aku bantuin wanda masak. Aku udah gapapa kak" jawab riri.
"tapi....."
"udah deh, kakak sama reza ke ruang tengah aja deh.. Hush.. Hush" usir riri.

morgan dan reza pun minggat dari dapur.

*
"ini dia.... Fettucini carbonara ala chef wanda dan riri" kata wanda dan riri sambil meletakkan 2 piring berisi fettucini ke atas meja di ruang tengah.

"emm kayaknya enak yah" ucap reza.
"iya.....tapi kok cuma 2 piring? Kita kan berempat" sambung morgan.
"aku ama wanda nanti aja deh belakangan" sahut riri.
"jgn gitu. Nanti kamu sakit. Belum lagi ponakan aku yg ada di perutnya si panda, nanti kalo dia kelaperan gmn" kata morgan.
"betul kata morgan. Mending sepiring ber-2 ya fi, ya?" ujar reza.
"gausah eja" tolak wanda.
"iya. Harus berdua! Gaboleh nolak!" balas reza, wanda pasrah.

Wanda pun disuapi ama reza, layaknya anak SMA yg masih pacaran. So sweet, Tq.

"unyu bgt sih" ujar riri.
"nih, aaa dong" kata morgan tiba tiba.
"kok tiba tiba nyuapin aku kak?" riri bingung.
"biar kamu ga iri ama panda hehe" balas morgan. Riri pun membuka mulutnya.

Suasana di ruangan itupun menjadi ceria. Walaupun hanya ada mereka ber-4.

Mr.X: sekarang, lo boleh ketawa ketawa. Besok, lo akan nangis nangis.
Tiba tiba datanglah seorang cowok dan langsung menepuk pundak si mr. X.

"udah gue bilang, jangan pernah sentuh riri" kata cowok yg ternyata dicky.
"ngapain lo disini kak?" tanya si sari.
"bukan urusan lo" dicky pun masuk ke dalam rumah reza.

*
"samlikum" sapa dicky.
"kumsalam. Tumben ke sini dick" ujar reza. Dicky hanya tersenyum simpul.

Tanpa diduga duga, sari pun masuk juga ke dalam rumah.

"ngapain lo ada disini?!" tanya morgan.
"santai dong kak. Aku kesini mau kasih tau suatu hal sama riri" sari tersenyum licik.
"apaan?" sambar riri.
"nih dengerin" sari memberikan sebuah recorder ke riri.

Riri pun menekan tombol play.

'emang riri siapa lo kak?hah?pacar lo?bukan kak!'

'dia emang bukan pacar gue, tapi dia adik gue!'

recorder pun terlepas dari tangan riri. Dia hafal betul dengan suara cewek dan cowok yg terdengar di rekaman tadi. Ya, suara sari dan dicky.

"maksud nya apa kak?!" riri berteriak.
"za, takut" bisik wanda ke reza.
"yaudah, gapapa. Kita ke kamar aja deh" balas reza lalu membawa wanda ke kamar.

*
dicky terdiam. Dia gatau harus jawab apa. Setelah riri mengeluarkan air mata, dicky pun berbicara.

"iya. Gue kakak lo. Kakak kandung lo" jawab dicky singkat.
"kok bisa dick?" sela morgan.
"panjang ceritanya. Jadi, dulu itu mama dan papa cekcok. Gue yg baru umur 12 tahun langsung diungsikan ke rumah nenek gue, disana gue sama bokap. Sedangkan riri ada sama mama. Pas gue SMP, gue di sekolahin di pesantren. Saat gue balik dari pesantren, bokap udah ke jakarta. Kata nenek, bokap ke jakarta dari pertama gue dibawa ke pesantren. Gue inget, nama adik gue itu Hastri Renata. Apa lo ga inget kakak dek?" jelas dan tanya dicky.

Riri terdiam sejenak. Dia mencoba mengingat masa lalunya.

*flashback

"kak ichymut! Ngumpet dimana sih?"
"baa! Kakak disini ririmut!"

*masa sekarang

"ichymut?" tanya riri ragu.
"iya, ririmut" dicky tersenyum.

Riri pun memeluk dicky.

'arggh... Niat nya pgn buat dia benci ama kak dicky juga'
*di kamar wanda

wanda memeluk reza erat. Kayak orang ngeliat setan.

"kamu kok sampe gemeter gitu?" tanya reza.
"takut. Teriakannya riri bkn merinding" jawab wanda.
"ih jadi penakut ya sekarang!" goda reza.
"emang ga boleh ya?" wanda jengkel.
"tuhkan manja juga" sambung reza.
"bodo ah!!"
"yah ngambek. Yang ngambek itu kamu atau anak aku fi?" tanya reza.
"ih apasih!" ujar wanda.
"hahaha.. Eh kok di luar udah ga ada keributan lagi ya?" ucap reza, wanda menggeleng.
"keluar yuk!" ajak reza, wanda geleng lagi.
"takut?" tanya reza, wanda ngangguk.
"gausah takut. Kan ada aku" reza menarik wanda keluar kamar.

Wanda mengikuti reza dari belakang layaknya detektif yg mengendap endap.

"eh? Kok mereka pelukan?" kata wanda dan reza bersamaan.
"saudara yang tertukar" seru morgan.
"maksudnya?" tanya wanda.
"mereka, adek-kakak" morgan menunjuk riri dan dicky.
"HAH?! KOK BISA?" wanda & reza kaget.
"jadi gini....*bla bla bla*" morgan menjelaskan.
"jadi gitu toh" kata pasutri itu.

Mereka bersenda gurau rame rame. Tapi 1 yg aneh, sari dikacangin.

'sial sial! Kenapa malah jadi begini sih? Kenapa malah gue yg dikacangin? Arrgh kofet' batin sari.

*next week
"nanti pas aku pulang. Kita tunangan ya?" kata morgan, riri tertawa.

"jaga diri kamu, dan jaga Eja next generation ya fi. Aku ga aku ga akan lama kok" reza mengusap pipi wanda.
"iya. Kamu juga jaga diri ya za" balas wanda.

Kecupan kecil mendarat di kening wanda.

"zos, ri tlg jagain wanda yak. Bisma ama morgan juga pasti gue jaga kok" kata reza.
"apa deh lo za. Tenang aja dia pasti gue jaga" kata zosi & riri.

Ya, reza beserta anggota smash yg lain akan ke luar kota. Sementara managernya udah diganti karna wanda udh gagaga kuat gagaga kuat *oke sip jangan nyanyi*

jadinya, wanda yg lagi hamil 2 bulan ditinggal sama reza.

"udah yuk, pulang. Ngapain kita diem di bandara?" ujar riri.
"yodah yuk" balas wanda & zosi.

Mereka pulang naik mobil zosi. Yg nyetir juga zosi.
Saat di tengah jalan, mobil mereka ga sengaja nyerempet mobil toyota yaris warna merah.
"kok berenti zos?" tanya wanda.
"itu" zosi menunjuk wanita yg berjalan ke arah mobil mereka.
"matilah lu gmn nasib kita" sambung riri.

Makin lama, wanita itu makin dekat ke mobil mereka. Setelah itu, wanita tersebut mengetuk kaca jendela mobil.

"kalian ikut saya" kata wanita itu setelah kaca terbuka lalu pergi lg ke mobilnya.

"wayuno! Ikutin apa enggak nih?" tanya zosi.
"mending cari aman deh" jwb wanda.
"iya, kita kabur aja" sambung riri.
"izh! Bkn itu maksud gue! Kita hrs ikutin ibu itu" wanda kesel, riri cipak.

Akhirnya mereka mengikuti mobil wanita itu. 30 mnt kemudian mereka smp di sebuah rumah. Mereka pun turun dari mobil.

"ayuk masuk" ajak wanita itu.

*di dalam

"baguslah, kalian merupakan anak anak yg bertanggung jawab. Ga spt anak saya, susah diatur" kata wanita itu.
"kalo boleh tau, anaknya ada dirumah bu?" tanya wanda.
"ada. SARI! SARI!" teriak wanita itu.

Mendengar nama itu, wanda riri dan zosi langsung tatap tatapan.

"knp bunda?....Eh ada kalian" ujar sari.
"kalian kenal? Ini yg tadi bunda ceritain di telpon"
"jadi kalian yg nyerempet mobil bunda?" sinis sari.
"iya. Udahlah gapapa"

mereka pun hanyut dalam obrolan. Dan 1 hal yg aneh terjadi lagi. Ya, sari dicuekin lagi.
Karna kesal, otak jahat sari pun bekerja. Dia langsun menjalankan niatnya.

*
reza tertidur di pesawat. Dia bermimpi. Mimpi yg terbilang aneh. Ditengah mimpimya dia terbangun dan berteriak.

"fifi!" teriak eja.
"lo knp za?" kata bisma yg duduk disebelah reza.
"gue mimpi aneh, gue takut dia kenapa kenapa. Firasat gue ga enak" ujar reza.
"jangan negative thinking kakak. Yakin kalo wanda akan baik baik aja pasti bikin lo tenang" ucap bisma.
"iya bener apa kata lo bis" balas reza, bisma senyum.

'kamu harus jaga diri kamu dan anak kita fi, harus' gumam reza dalam hati.

'sip, semuanya udah gue lakuin. Tinggal nunggu hasilnya hahaha' batin sari.
1/2 jam pun berlalu. Zosi, wanda, riri memutuskan u/ pulang dari rmh sari. Sari yg melihat mereka masuk ke dalam mobil hanya tersenyum picik.

'matilah kalian haha' batin sari.

*
kali ini bukan hanya reza yg dilanda kecemasan. Dicky juga merasakan hal yg sama. Dia merasa akan terjadi sesuatu kepada riri.

"gan, lo ngerasain apa yg gue rasain kaga?" ujar dicky.
"ngerasain apa?" tanya morgan.
"gue ngerasa riri lg dalam bahaya" balas dicky.
"iyasih. Perasaan gue juga ga enak, telpon dick" ucap morgan.

Dicky pun menelpon riri.

"halo ri?"
"iya kak? Kenapa?" balas riri disebrang telpon.
"kamu dimana? Sama siapa? Lagi apa?" tanya dicky.
"aku dimobil, sama wanda,zosi" jwb riri.
"kalian gapapa kan?"
"....................."

tut tut tut..
Tiba tiba telpon terputus.

"gan? Telpon nya putus" ujar dicky.
"pulsa lo abis kali" kata morgan.
"kagalah! Gue baru beli pulsa tadi" balas dicky.

Morgan pun panik. Dia dan dicky langsung ga tenang sama kayak reza. Mereka udah coba buat positive thinking tapi tetep aja cemas. Bisma yg tadinya tenang malah ikut ikutan panik.

*
mobil zosi terus melaju. Sampai akhirnya mereka tiba di jalan dahlia sesuatu yg aneh terjadi. Ya, mobil berhenti begitu saja.

"zos, mobil lo kenapa lagi?" tanya wanda.
"kayaknya bensin nya abis" jwb zosi.
"nahlo, pulangnya gmn?" balas riri.

Wanda dan zosi hanya menggeleng.

---
kini, jarum jam berada di angka 10. Bayangkan, jam 10 malam kamu terjebak di sebuah jalan sepi. Jarang sekali kendaraan yg lewat.

"zos, kita ga bisa diem disini terus. Kasian juga wanda dan anaknya" kata riri.
"iya. Dia juga udh tidur. Bawaan bayi kali ya" balas zosi.

Ditengah pembicaraan mereka, datanglah segerombolan orang yg menaiki motor harley davidson. Dengan paksa, mereka membawa zosi, wanda, dan riri.
Tetapi zosi dan riri melawan, sementara wanda tertangkap dan di bawa kabur oleh salah satu diantara mereka.

"zos, wanda ketangkep"

No comments:

Post a Comment