12/17/11

cerbung >> Kau yang Aku Mau 2 #4

1..2..3..4..5..6..7..8..9..10 detik mata mereka saling berpandangan. Jantung mereka pun berdegup kencang.
Bisma yg berada tepat diatas zosi pun langsung bangun.

"eh sorry sorry" ujar bisma.
"iya iya" jawab zosi salting.

Bisma dan zosi kembali sibuk dengan hal yg tadi mereka lakukan.
Mereka berdiri saling membelakangi satu sama lain.
Dibalik wajah mereka yg sama sama salting, munculan senyum simpul di wajah mereka *cie fallin' in love(?)

*
"bisma ama zosi mana sih? Makanannya kan harus udh siap sekarang kan?" ujar reza.
"udahlah ditunggu aja eja. Bentar lg juga palingan mereka kesini" balas wanda.
"iyain apa kata kamu aja deh, daripada ngambek trus next generation nya jae kenapa kenapa. Mending diam haha" reza ketawa tawa.

( ting tong )
bel rumah mereka berbunyi. Reza pun bergegas membukakan pintu. Setelah pintu terbuka, ternyata itu temen temen mereka. Ya, kalian tau sendirilah siapa aja.

"yuk cepet masuk" ajak reza.

Malam pun tiba. Acara syukuran dimulai. Seperti yg kalian tau, kalo ngaji ngaji begitu mah pasti ada ustadz ato ustadzah nya. Sama emak emak pengajian dah.

*
acara selesai. Seperti biasa, mereka bercengkrama sebentar.

"kak morgan, anter aku pulang dong kak! Papaku ga bisa jemput" pinta sari dgn sok polos.
"emm..... Gue kan ama riri. Mending lo ama dicky aja" ucap morgan.
"hehe iya deh" kata sari dgn terpaksa.
'RIRI LAGI RIRI LAGI!' batin sari.
"eh gue balik duluan yak. Adek gue bacot bgt ini, sms kaga berenti berenti" ujar rangga.

Reza sbg tuan rumah pun mengangguk.

"ri, ke taman belakang yuk ngeliat bintang" ajak sari.
"males ah. Dingin" kata riri cuek.
"udah ayok ikut aja!" paksa sari, riri pun pasrah.

Morgan dan yg lain pun tetap berada di ruang tengah, sementara riri dan sari ke taman belakang.

~taman belakang

riri sibuk mengamati bintang. Ya, maklumlah dia paling suka hal hal yg udah menyangkut bintang. Sementara sari lagi mandangin riri dgn senyuman picik.

'gue harus ngelakuin sesuatu sama dia' batin sari.

1.. 2.. 3..

*byur*

riri terjatuh ke kolam renang.
Anak anak yang ada di dalam pun segera berlari ke halaman belakang karna mendengar suara orang jatoh ke kolam.

"ri, lo kenapa kok bisa jatoh? Riri" sari terlihat panik, tapi cuma SEPIK.

Morgan langsung nyebur buat nyelametin riri sementara yg lain cuma nontonin #parah

setelah berhasil meraih tubuh riri, morgan bergegas menggendong riri ke pinggir kolam.

"ri! Riri bangun! Riri bangun!" teriak morgan tetapi riri masih aja pingsan.
Terus menerus dia memanggil nama riri, tapi tetep aja riri ga bangun.
Tiba tiba, wanda menghampiri tubuh riri dan menekan dada riri berkali kali dgn tangannya. Beberapa detik kemudian riri pun tersadar.

"akhirnya kamu sadar" gumam morgan.
"iyalah! Kan air nya udah dikeluarin ama dia! Suruh siapa cuma manggil manggil doang" omel wanda lalu berdiri.
"aku tadi pingsan? Ga guna bgt ya pingsan melulu" kata riri sambil mencoba duduk.
"jgn dipaksain. Ga lah, siapa bilang kamu ga guna?" protes morgan.

'sial. Itu cewek pake selamet lagi! Kenapa ga mate aja sekalian' batin sari.

"ohya, kok lo bisa jatoh ri?" celetuk bisma.
"gatau. Kayak ada yg dorong aku" adu riri.

Otomatis, semua anak yg ada disitu langsung nengok ke arah sari.

"apa? Gue ga ngapa ngapain" ujar sari.
"lo bohong atau jujur?" tekan morgan.
"jujur kok, sumpah!" balas sari.

tapi dari mereka semua, ga ada yg peduli. Mereka tetap menatap sari dgn tajam.

"ikut gue!" dicky menarik sari pergi dari rumah reza.

"raf, kita ikutin yuk" bisik rangga disusul anggukan rafa.

"eh, gue ama rangga pergi dulu ya" kata rafa.

*
'aduh kepala gue pusing banget' batin wanda.

Bener aja, 3 detik kemudian wanda hampir ambruk. UNTUNG aja reza langsung nangkep dia.

"ham, tolong suruh bibik buat beresin kasurnya fifi sama kasur yg kamar tamu. Cepet!" pinta reza.
"iya kak" ilham pun masuk ke dalem.

Wanda & riri pun di bawa ke dalam rumah sama reza & morgan.

"si morgan sayang banget ya sama riri. Reza juga sama wanda" ucap zosi.
"gue juga kok" balas bisma.
"apa?" tanya zosi.
"lupakan, masuk yuk kali aja mereka butuh bantuan kita" kata bisma

09.00 pm

riri yg tadi udah sadar, kembali pingsan.

"ri, sadar dong. Bangun ri" ucap morgan tapi riri ga bangun bangun.
Bisma dan zosi masuk ke kamar tamu yg ada riri sama morgannya.

"gimana? Dia belom sadar gan?" tanya bisma.
"belom bis" jwb morgan lunglai.
Zosi menghampiri riri, megang jidatnya riri dan berkata

"belom dikompres ya?"
"belom" balas morgan.
"pantesan. Bis, tolong ambilin kompresan dong" pinta zosi disusul anggukan bisma.

*
"ini zos" ujar bisma.

Zosi pun melakukan apa yg harus dilakukan. Setelah beberapa menit di kompres, riri pun sadar lagi.

"kak" riri duduk dan memeluk morgan.
"kenapa?" morgan bingung.
"gapapa. Aku takut aja kalo aku ga bisa bangun lagi" ucap riri.
"hush jangan ngomong gitu, kamu kan kuat" morgan menenangkan riri.

Tiba tiba zosi meninggalkan kamar itu. Bisma pun nyusulin.

*
"ham, tolong ambilin kayu putih deh disitu" kata reza sambil nunjuk kotak P3K.
"nih. Udah gue ambilin kali daritadi" ilham menyodorkan sebotol kayu putih.

Reza mengoleskan kayu putih di leher wanda supaya dia siuman.

"ja, aku kenapa deh?" ujar wanda yg baru sadar.
"tadi kamu pingsan. Mungkin karna si eja next generation kali ya, haha" balas reza.
"masih bisa ketawa lagi lo. Udah tau istrinya pingsan" celetuk ilham.
"apansi ham? Kepo aje lu" kata reza.
"jangan berantem. Nanti eja next generationnya mau ikutan, haha" ucap wanda.
"udah ah. Gue pulang kak, ngantuk bgtbgt" kata ilham.
"iye. Eh bilangin morgan. kalo mau nginep, nginep aja" ujar reza, ilham ngangguk dan minggat.
"fi, kamu tidur ya" perintah reza.
"iya ja" ucap wanda.

Setelah wanda memejamkan mata, reza bergumam kyk gini

"Eja kecil, jgn berontak terus ya! Mama fifinya kasian tau. Kalo kamu cowok, kamu harus bisa lindungin mama dan kamu harus cool kayak papa. Trus, kamu ga boleh nyakitin hati perempuan, oke! Kalo kamu cewek, kamu harus tegar. Jgn cengeng! Jadilah cewek yg cantik kyk mama kamu & jgn mau disakitin sm cowok" gumam reza sambil mengusap perut wanda. *so sweet

sementara itu, bisma msh sibuk sm zosi. Dicky juga msh sm sari.
zos, lo kenapa deh?" bisma mengejar zosi yg berlari ke luar rumah eja.
"apasih? Gue gapapa!" kata zosi.
"tapi sikap lo ga nunjukin kalo lo baik baik aja!" bentak bisma, zosi berhenti tepat di depan mobil bisma.
"kenapa sih lo selalu pgn tau apa yg gue rasain?" tanya zosi lirih.
"itu karna gue tunangan lo" balas bisma sambil menghampiri zosi.
"apa karna lo tunangan gue, lo harus tau semua ttg gue? Kita tunangan juga karna terpaksa bis!" kini zosi menangis.
"oke, kalo lo ga mau cerita apa yg lo rasain sbg tunangan. Lo bisa cerita ke gue sbg sahabat lo" ucap bisma.
"gu..e sakit liat morgan yg perhatian bgt sama riri" ucap zosi.
"itu masalahnya?" tanya bisma, zosi ngangguk.
"sekarang, lo liat deh bintang bintang di atas sana" perintah bisma.
"ada apa sama mereka?" zosi bingung.
"lo liat kan? Bintang diatas dipasangkan berdua berdua?" tanya bisma disusul anggukan zosi.
"itu berarti mereka adalah pasangan. Manusia juga gitu. Diciptakan berpasang pasangan. reza-wanda, morgan-riri. Lo juga pasti akan dpt pasangan, mungkin Tuhan udah nyiapin jodoh yg lebih baik dari morgan buat lo dan lo harus yakin akan hal itu" bisma menatap zosi.
"iya bis, mungkin lo bener" zosi menunduk.
"pulang yuk" ajak bisma.

*
"kak ngapain sih bawa gue pulang?" tanya sari gondok.
"biar lo ga gangguin kebahagiaan orang lain" gumam dicky.
"apasih maksud lo kak?" sari sok polos.
"UDAH DEH STOP ACTINGNYA! GUE GA BISA DIKIBULIN KAYAK YG LAIN! LO KAN YG UDAH DORONG RIRI KE KOLAM RENANG!" dicky marah.
Emosinya meledak, sangat meledak.
"KALO IYA KENAPA? LO MAU PROTES? LO MAU NGAPAIN GUE HAH?" sari balik ngomel.
"sadar dong sar! Morgan itu udah jadi milik riri! Lo ga boleh hancurin hubungan mereka!" dicky memperhalus bahasanya & menepikan mobilnya di pinggir taman kota yg masih agak ramai.
"gue udah terlanjur cinta sama kak morgan! Bukan cinta seorang fans ke idolanya tapi cinta ke manusia biasa kak! Gue bisa apa sekarang?!" sari menitikkan air mata.
"gue mau kasih tau 1 hal ama lo" kata dicky.
"apa kak? Mau ngancem gue?" sari berenti nangis.
"bukan. Tapi, jangan pernah sakitin riri sedikit pun!" dicky sedikit membentak.
"kenapa?emang dia siapa lo?pacar lo?BUKAN KAN KAK!" sari balik ngebentak.
"dia emang bukan pacar gue, tapi dia adek gue!" ujar dicky.

Sari diam 2000 bahasa. Suasana di dalam mobil pun hening.

"maksud lo apa kak?" sari bingung.
"susah jelasinnya. Lagipula gue ga perlu jelasin ke lo" dicky pun menyalakan mesin mobil dan langsung nganter sari pulang.

*next day

06.30 am

wanda terbangun dari tidurnya. Dia liat reza tidur di sampingnya TAPI DUDUK. (kayak di sinetron2, tau kan?)

"za bangun za" ujar wanda.
"eh kamu udah bangun fi?" reza pun bangun.
"udah. Kamu kenapa tidurnya duduk? Kenapa ga tidur di sebelah aku aja?" wanda pun duduk.
"hehe semalem aku ketiduran fi" reza cengengesan.
"gimana sih kamu?" ucap wanda.
"ga gimana gimana. Eh morgan sama riri nginep fi" balas reza.
"iya? Yaudah deh aku mau bikin sarapan" kata wanda.
"biar bibi aja, nanti kamu pusing lagi" sanggah reza.
"gapapa kok. Mending kamu bangunin kak morgan, nanti kan riri juga bangun" ujar wanda.
"iyadeh. Hey, jangan gangguin mama yg lagi masak ya! Ohayou anak papa" reza ngusap perut wanda lalu pergi.
Wanda hanya tertawa.

**

"gan, bangun woy! Matahari aja udah bangun" reza mengguncang guncangkan tubuh morgan yang masih pules di sofa ruang keluarga.

"hah? Emang jam berapa sih?" tanya morgan.
"jam 7 kurang. Si riri gimana tuh keadaannya?" reza pun duduk lalu nyalain tivi.
"oh iya" morgan bangun dan berlari ke kamar tamu.
"aneh banget ye" gumam reza.

Morgan membuka pintu kamar dan................................................ Tidak mememukan riri di dalam kamar.

No comments:

Post a Comment