12/17/11

cerbung >> Kau yang Aku Mau 2 #3

Reza pun menghampiri wanda yang sdg kumur kumur di wastafel.

"kamu knp fi?" tanya reza.
"gatau, kepala aku pusing. Terus mual" jawab wanda.
"telat makan ya?" tanya reza.
"engga kok" balas wanda.
"terus? Kamu flu?" tanya reza lagi, wanda menggeleng.
"atau......"
"atau apa?" tanya wanda motong omongan reza.
"atau kamu hamil?" ucap reza.
"ga mungkin secepat itu kan za?-_-" kata wanda.
"yaudah besok kan kita pulang, kita ke dokter ya. Sekarang mah tidur dulu, ngantuk nih" ajak reza.
"iya"

*
morgan pun sampai di basecamp.

"woy riri mana?" tanya morgan panik.
"itu dikamar, masih pingsan" jawab dicky, morgan pun langsung memasuki kamar.
"aneh banget tuh bocah" kata bisma ke dicky.
"emang. Baru tau lo?" ucap dicky.
"lo juga! Daritadi lesu bin lunglai begitu" balas bisma.
"gpp" kata dicky.
"jiah, udah ya gue pulang" bisma pun pergi.
'sumpah, si sari itu maunya apa?' batin dicky.

Di kamar

"ri, kamu kok bisa pingsan?" morgan ngomong sendiri.

Riri membuka mata&tersenyum.

"kak handi" ucap riri lemah.
"hai maaf tadi aku ga dateng" kata morgan.
"gapapa kok. Kak..." panggil riri.
"knp?" tanya morgan lembut.
"aku sayang kakak" jawab riri.
"iya, aku juga. Sekarang kamu tidur ya, udah malem" ujar morgan.

Riri pun tidur. Morgan pun menjaga riri, dia tertidur diatas tangan riri kyk di sinetron2.

*
pagi hari di cottage wanda.

"udah diberesin semua kan barang barangnya?" tanya reza.
"udahlah. Tgl berangkat doang" jawab wanda.
"ayuk plg" ajak reza.

Mereka berdua pun pulang ke Bandung dgn pesawat dari bandara Ngurah Rai.
Makan wkt berapa jam sih dr Bali ke Bandung? Perkirakan sendiri ya.

Beberapa jam kemudian mereka sampai di bandara Sultan Hassanudin Bandung. Seperti saat berangkat, orang 1 kampung ngejemput mereka. Kali ini ditambah sari.

"wanda reza!" panggil riri yg pertama kali ngeliat mereka ber-2.
Wanda berlari dan memeluk riri.

"gue kangen" kata wanda.
"sama"
"ih si fifi mah ya, tas semuanya eja yg bawa. Kamu malah berpelukan kayak teletubbies" reza ngambek.
"jgn ngambek, ayuk ke RS" ajak wanda.
Wanda, reza, beserta rombongan(?) pun pergi ke rumah sakit.
Tapi..... Rumah sakitnya tutup karna ada perbaikan gedung.
Akhirnya mereka pulang ke rumah baru wanda dan reza.

*

"kamarnya diatas kan?" tanya wanda.
"iya, yuk kita beres beres" ajak eja.

Mereka naik ke lantai 2 untuk membereskan kamar mereka, sedangkan yg lain bercengkrama di ruang tamu.

Setelah 1/2 jam, kamar wanda dan eja pun rapi dan bersih. Disamping kamar terdapat sebuah balkon, persis spt kamar wanda dan reza.
Wanda lari ke balkon dan tertawa, reza pun menghampiri.

"kenapa ketawa ketawa?" tanya eja.
"haha, lg nostalgia aja" jawab wanda.
"nostalgia apa?" tanya eja lagi.
"waktu pertama kali liat eja. Waktu itu eja marah marah sm aku-_-" jelas wanda.
"wahaha yg kamu lagi galau yak? Ahaha galau! Sekarang mah udah jd istri, udah kaga boleh galau lg :p" ledek eja, wanda mukul lengan eja.

"ih, sakit tau fi! Sini aku bales!"

reza dan wanda pun main kejar kejaran.
So sweet aja, penulis smp ngiri. Padahal yang bikin cerita aku sendiri(?)

*skip

"kepala kamu masih pusing ri?" tanya morgan ke riri.
"engga kak, cuma msh berat aja" jawab riri.
"udah gan, anter dia pulang" ujar rafa sambil melahap anggur yg ada di meja.
"tau, daripada dia tambah sakit" susul rangga.
"yaudah deh gue anter riri. Lagian dia kan ga pulang dari kemarin. Tlg bilangin reza ya" kata morgan.
"jgn kak, biar aku aja yg anter riri. Biar riri juga ga dimarahin, ntar aku blg kalo semalem dia nginep di rumah aku" sambar sari, morgan mengiyakan.
"ga boleh!" teriak dicky.
"emang knp dick?" tanya rangga, ilham, bisma dan rafa.
"gue mau ajak dia ke suatu tempat" ucap dicky.
"kencan nih ye" ledek zosi.

Akhirnya morgan mengantar riri pulang. Dan sari pergi sama dicky. Dari wajah sari, sangat terlihat kalo dia JENGKEL.
'orang pgn jalanin rencana, malah di ganggu ama dia' batin sari.

*
setelah lelah dan haus, wanda dan reza ke lantai 1 buat minum.

"ih penganten dah ah, lupa kalo punya tamu" kata bisma.
"eh maaf, gue kira kalian pulang" ujar reza. Wanda dan reza pun duduk di sofa.
"pulang? Jadi lo ngusir za?" tanya rangga.
"eh Kaga! Siapa yg ngusir? Gue kan cuma ngira kalian udh pulang-_-" ujar reza.
"yaudah deh, gue pulang duluan. Nyokap ngePING terus nih" kata rafael.
"sip dah" ucap eja.
"gue ikut lo raf! Ntar kalo disini jd laler" sambung rangga.
"yaudah geh sono plg" eja ngusir.

Tersisalah wanda, eja, bisma, zosi, dan ilham di ruang tamu. Sementara ortunya wanda sm eja ada di teras.

"oke sepertinya gue harus join sama mama papa" kata ilham lalu ke teras.
"bis, mending kita pulang deh. Gaenak sm keluarga wanda dan reza" bisik zosi ke bisma.
Bisma ngangguk ngangguk.

"sob! Gue plg dulu ye" kata bisma.
"mau pulang juga? Yah sepi deh" balas wanda.
"iya, ga enak ama bokap nyokap kalian" ujar zosi.
"yasud lah, pgn pacaran kali mereka" ujar reza.
"nyeh. Udahlah gue pulang. Samlikum" bisma menarik zosi u/ keluar.

"sepi deh ja" gerutu wanda.
"rame kok, ada mama papa dan ilham diluar" kata eja.
"tapi kan..."
"sst.. Daripada ribut, mending bikinin eja makanan. Laper nih" rengek eja motong omongan wanda.
"makanan apa?" tanya wanda.
"emm......... Pancake enak tuh fi" ujar eja smbl nunjuk buku resep di meja.
"sip lah. Tunggu sini aja! Jgn kemana mana" ujar wanda.
"iya fifi/wanda" balas eja.

Wanda pun membuat pancake. Setelah jadi, pancake ditaro dipiring terus dikasih es krim trus ditaburin keju dan susu kental coklat.

Jangan dibayangkan, MAKRUH tau

15 menit kemudian, wanda balik ke ruang tamu & bawa pancake buatannya.

"nih za. Berdua ya ama aku" kata wanda.
"gagaga! Eja laper, don't disturb me" balas eja.

Eja pun makan dgn semangat. Membuat wanda jadi tambah kepengen pancake itu. Disuapan ke 5, eja berenti makan dan nyodorin sendok ke wanda.

"nih makan" kata eja.
"bener?" wanda meyakinkan.
"iya, abis kamu keliatan pgn bgt" kata eja.
"suapin hehe" pinta wanda.

Reza pun nyuapin wanda dgn penuh kasih sayang.
*
"kak? Mau bawa gue kmn sih?" kata sari jengkel.
"gatau" jwb dicky.
"gmn sih? Katanya mau bawa gue ke suatu tempat!"

dicky menutup mulut sari, & mendekatkan mukanya ke muka sari.
"be-ri-sik" bisik dicky.
'asdf, rese banget sih! Deg degan 1/2 mampus woy' batin sari.
"kenapa? Deg degan? Cenat cenut? Spot jantung?" tebak dicky.
"ga! Apaan sih! Lagian ngapain sih nyegah gue buat nganter riri" ujar sari.
"karna gue tau, pasti lo bakal celakain riri. Trus cari kesempatan buat deketin morgan, dan riri menderita" kata dicky.
"maksud kak dicky apa?" tanya sari sok lugu.
"itu kan yg lo mau?" ujar dicky smbl menatap sari lekat lekat.

*deg*
sari sedikit shock mendengar perkataan dicky. 'kenapa dia bisa tau?' kata kata itu selalu terngiang di telinga sari.
Sepanjang jalan pun sari hanya diam karna ga tau mesti ngomong apaan.
*
(zuuung) #suara apaan sih? Wakaka#

mobil morgan berenti. Morgan membukakan pintu u/ riri.
Morgan pun membopong riri ke dalam rumah. Saat mengetuk pintu rumah, mama riri pun keluar dengan wajah yang agak seram.

"kenapa kemaren ga pulang?!" bentak mamanya riri.
Riri pun tertunduk.
"saya bisa jelasin semuanya kok tante" bela morgan sambil tersenyum.
"oke, cepetan masuk"
kata mamanya riri.
*
"fifi!" panggil reza dari ruang tamu.
Ga ada jawaban dari wanda yg lagi ada didapur.
Reza pun bergegas ke dapur dan menemukan wanda pingsan di lantai.
Reza panik dan langsung menggendong wanda ke sofa diruang tamu.

"mama! Papa! Masuk sebentar! Fifi pingsan" teriak reza.

Mama dan papanya reza dan wanda pun bergegas ke ruang tamu. Disusul ilham juga.

"kok dia bisa pingsan gini? Kamu apain dia za?" omel papa reza.
"gatau, tadi tuh dia lg ke dapur buat naro piring. Eh ga balik balik, pas eja temuin dia udh pingsan" tutur reza.
"tolong ambilin air putih hangat ya za" pinta mama wanda.

Reza ke dapur dan ngambil segelas air putih hangat.
*
"ooh jadi kamu pacarnya riri ya? Terus semalem dia nginep di basecamp sm*sh?" tanya mama riri dgn SOK imut.
"iya tante hehe, makanya tante jgn omelin riri. Soalnya yg salah aku" kata morgan.
"engga kok, tante ga marah sama sekali. Malah tante seneng soalnya riri udh ada yg jagain" mama riri senyum2.
"yaudah kalo gitu saya pulang ya tante, msh ada urusan" pamit morgan.
"iya, hati hati ya" balas mama riri.

Morgan pun keluar dari rumah riri dan pulang.

"ma? Kenapa senyum senyum mulu?" tanya riri bingung.
"itu, morgan ganteng ya" kata mamanya.
"ih ga waras, naksir kok sm berondong. Pacar anaknya lg" omel riri.
"gapapa, orang ganteng begitu" sahut mamanya.

*
"mama" kata wanda lemes.
"kamu kenapa lagi fi? Kok pingsan?" tanya reza cemas.
"gatau, tadi kepalaku pusing lagi" jelas wanda.
"yaudah, minggu depan kamu bawa wanda ke rumah sakit ya" ujar mama wanda.
"iya ma" balas reza.

1 minggu kemudian

reza membawa wanda ke rumah sakit utk medical check up.

"hasil nya bisa diambil 2 hari lagi" kata dokter itu.
"iya dok, makasih" kata reza.
2 hari kemudian, wanda dan reza kembali ke rumah sakit u/ mengambil hasil medical check up kemarin.

"gimana dok? Apa yg terjadi sm istri saya?" tanya reza.
"apa keluhan yg istri bapak alami itu pusing & mual?" ujar dokter.
"iya dok" sambar wanda.
"oke, jadi hasilnya adalah istri bapak hamil. Selamat" dokter tersenyum.
"tapi kenapa cepet bgt dok?" tanya wanda.
"saya tidak tahu. Tapi........."
"tapi kenapa dok?" reza motong omongan dokter.
"kandungan ibu wanda lemah. Jadi harus dijaga baik baik" sambung dokter.
"baik dok. Terima kasih" ujar reza.
*
teman teman serta keluarga reza dan wanda berkumpul di rumah wanda serta reza.

"seriusan lo hamil?" tanya zosi gasantai.
Wanda mengangguk.
"wah harus makan makan tuh" celetuk rangga.
"makanya itu, kita mau ngadain syukuran. Tapi masalahnya..." reza berhenti bicara.
"tapi apa?" tanya bisma.
"kandungan fifi lemah. Gue gabisa masak. Pgn pake cathering gaboleh sama dia" reza nunjuk wanda.
"kok gaboleh?" tanya riri.
"kan jadi ga spesial" sahut wanda.
"gimana kalo gue aja yg buat masakannya?" ucap bisma.
"emang lo bisa masak bis?" ilham meremehkan.
"bisa lah, gue kan jebolan Master Chef Ausie" jawab bisma.
"Master Chef Bandung kale" balas rafa.
"yaudahlah boleh boleh. Tapi kalo rasanya ga karuan, muka lo jd taruhan" ancam reza. *galak amat wkwk
"iya iya, bawel amat sih ja" kata bisma

*keesokan harinya

bisma bangun dari tidurnya dan menelpon zosi supaya datang ke rumahnya.

"halo. Zosi, ke rumah gue sekarang" pinta bisma.
"ngapain? Ogah ah" kata zosi di sebrang telpon.
"udah cepet kesini aja. Kalo ga, gue bakal bilang ke mama lo. Kalo lo mau batalin pertunangan kita" bisma menutup telpon.

20 menit kemudian..

Zosi sampai dirumah bisma dengan muka yg masih kucel.

"wkwk muka lo kenapa begitu zos?" ejek bisma.
"berisik! ngapain nyuruh gue kesini?!" tanya zosi.
"gue mau......................................."
"mau apaan?" kata zosi cuek.
"mau minta bantuin masak" bisma cengengesan.
"APA? Kan yg kemarin blg mau masak lo bukan gue" protes zosi.
"ih gitu banget lo, kan lo tunangan gue. Sbg tunangan yg baik, harusnya kamu bantu aku" bisma mengedipkan matanya.
"idih. Iya iya gue bantu" ujar zosi.

Mereka pun masuk ke dalam rumah bisma.

"eh ada nak zosi, disuruh bisma ya dtg kesini" kata mama bisma.
"iya tante" zosi salim ke mamanya bisma.
"kamu mau bantu bisma masak ya buat acara syukurannya reza?" tanya mama bisma, zosi mengangguk pelan.
"yaudah ya ma, bisma sama zosi masak dulu" kata bisma lalu menarik tangan zosi.

*dapur

bisma terlihat bingung. Daritadi dia sibuk ngotak ngatik bahan makanan.

"lo ngapain sih bis? Kayak kucing nyari makanan aja" tanya zosi.
"gue bingung mau masak apaan" bisma cengengesan.
"yasudahlah ayok bantuin gue. Kita masak nasi kuning" zosi memakai celemek yg di gantung di samping kulkas.

Dengan serius, zosi memotong semua bahan makanan yang menjadi komposisi dari nasi kuning. Saking seriusnya, tangan zosi kena pisau pas lagi motong kunyit. Dengan sigap bisma mengobati luka zosi.

"makanya lain kali hati hati" saran bisma.
"iya!" kata zosi sewot.
"sini biar gue yg nerusin" sambar bisma.
"gaga gausah, ntar malah jadh ancur. Mending lo siapin bahan buat bikin kue bolu" ucap zosi.
"sip deh" kata bisma.

Nasi kuning pun siap. Sekarang saatnya mereka buat bolu. Seperti yang anda tahu, bahan bahanya yg pasti adalah tepung.
Zosi pun membuat adonan. Tapi disaat sedang serius seriusnya, si bisma ngelemparin tepung ke zosi.

"ih! Bisma! Apa apa an sih lo!" zosi marah.
"wkwkwk muka lo tuh putih kayak tante kunti!" birma tertawa terbahak bahak.
"awas aja lo!" zosi pun mengambil tepung & melemparkan ke wajah bisma dan wajah bisma pun jadi putih.

"wakakak gantian! Kasian deh lo!" zosi joged joged.

Mereka berdua pun perang tepung. Padahal kue bolu nya belum jadi.
Saking parah nya, mereka sampe kejar kejaran. Pas lagi kejar kejaran, zosi jatoh terus bisma juga.

1 comment:

  1. Baccarat Definition in English - Wolverione
    With each betting on a 바카라 사이트 certain bet type, 온카지노 you make your own selections at different betting exchanges 샌즈카지노 or online casinos. As a rule, the bets on

    ReplyDelete