"nih kak minumnya" kata ilham sambil ngasih minuman ke fira.
"iya makasih" balas fira.
"si reza mana?ga keliatan dia" ujar morgan.
"udah balik ke temen temennya, kamu harus manggil dia 'kakak' ham" pinta fira.
"hah?kok gitu?ngapain amat, morgan sm rangga aja ga aku panggil 'kakak'!" bentak ilham.
"karna dia kakak kamu!" kata fira.
"omong kosong!ngga, gan kita pergi" sambung ilham.
*depan ruang UGD*
"makasih fin, berarti ntar malem lu nginep sini..gapapa kan?" kata nisa.
"oke.. Kak dicky take care ya" ujar fina.
"ya fin,aku bangga punya girlfriend kayak kamu" ujar dicky.
"ehm ahm bisa gitu ya kita pulang sekarang,sepertinya gua envy" kata bisma.
"apaan sih kak" ujar dicky.
"udah yuk pulang,nanti gua balik lagi kok kesini fin. Mau ambilin baju kak rafa" tutur nisa.
"gua gimana ini?" reza bingung.
"lu temenin fina,ntar kalo ada si trio macan.. Lo yang hadepin" jelas bisma.
"maaf fin, aku gabisa jagain kamu sekarang" dicky tertunduk.
"kak bisma sih pake ngomong gitu!" bisik nisa.
"maaf keceplosan" bisik bisma lagi.
"gapapa kok kak dicky" kata fina.
"udah sono jalan, ntar macet" reza ngusir.
Mereka pun pulang, fina dan reza pun masuk ke ruangan ugd.
'fira.. Itu cewek gabisa gua lupain. Aduh, dia kan kakaknya ilham!kok gua gini sih?bzzt masa gua demen ama dia?bodo ah,sekarang tuh waktunya mikirin keadaan rafael bukan mikirin cewek' gumam reza dalam hati.
"kak? Ngapa bengong?" tanya fina heran.
"mikirin fira" ujar reza << keceplosan.
"hah?fira sapa?kok aku baru denger?pacar kk?" kata fina.
"bukan! Ga pentinglah!udah mending lu pikirin gmn caranya nyadarin rafael aja dah,gua mau cari minuman" kata reza yang langsung ilang dari hadapan fina.
*tet tet tet* << bunyi mesin yang ada disamping rafael.
"kakak sakit atau kenapa?kasian tau nisa, sedih terus dari kemaren. Sadar dong kak jangan begini terus,aku udah anggap kakak sebagai kakak aku tau" ujar fina.
*neeeeet*
"nahlo! Kak rafa! Kak!" fina panik.
Dokter pun masuk untuk mengambil tindakan.
"kak rafa harus kuat!demi kita semua" ujar fina.
"kak reza mana lagi ga balik balik, bbm aja dah ah" fina ngomong sendiri.
*tempat reza*
drrrt drrt
"bm dari fina? 'kakak! Cepet kesini!keadaan kak rafa makin parah' astaghfir,ping nisa dah" kata reza.
*mobilnya bisma*
"hah? Kak bisma! Kita harus ke rumah sakit lagi" nisa khawatir.
"ngapain?" bisma bingung.
"tau nih katanya mau ambil baju rafa" kata dicky.
"tadi kak reza bbm aku, dia blg kak rafa keadaannya makin parah" si nisa nangis.
"kamu tenang!jangan nangis. Dick,pegangan erat erat gua mau nambah kecepatan" ujar bisma.
*ngeeeeng*
ga sampe 15 menit mereka udah nyampe rumah sakit lagi.
Karna panik, bisma dan nisa ninggalin dicky yg baru keluar mobil.
"eh kak bisma ama nisa mana ini?jangan jangan gua ditinggal,jalan sendiri aja deh gua" ujar dicky.
Pas sampe depan resepsionis,si dicky ga sengaja nabrak cewek yang ga lain ga bukan adalah fira.
"maaf aku ga sengaja" kata fira lembut.
"eh gapapa, saya yg minta maaf aturan" balas dicky.
"emmm, sorry kalo aku lancang.. Kamu ga bisa liat yah?maaf kalo tersinggung" ujar fira.
"ya gitu deh hehe" kata dicky.
Tiba tiba reza dateng dan manggil dicky.
"dicky!" teriak reza sambil mendekati dicky.
"apaan? Lu reza ya? Lu disebelah mana" kata dicky.
"iye, gua kesini disuruh kak bisma.. Tadi dia buru buru jadinya lupa kalo ada lu" jelas reza.
"oh yaudah,ayuk kita ke UGD kasian rafa" kata dicky.
"tunggu!kalian ngapain ke UGD?" tanya fira.
"eh ada fira,kita mau jenguk temen kita.. Lu mau ikut?" ajak reza.
"ya aku ikut" jawab fira.
'kok gua malah ngajak dia?dia kan kakaknya ilham?eh tapi dia baek ga kayak ilham. Jadi apa salahnya' kata reza dlm hati.
(nyampe depan ruang UGD,udah banjir aer mata)
"eh rafa masih ada kan?" reza cemas.
"iya,rafa pasti masih ada" sambung dicky.
Fina langsung meluk dicky.
"kenapa fin?" dicky heran.
"kak rafa koma kak" jawab fina.
"Serius? YaAllah raf, lu sakit apaan sih?" kata dicky.
"yahelah rafa, jgn tinggalin kita plis" kata reza sambil nyender di tembok.
"za, aku mau tanya. Emg yg didalem sakit apa?trus kok dicky bs buta gitu?" tny fira.
*tempat reza*
drrrt drrt
"bm dari fina? 'kakak! Cepet kesini!keadaan kak rafa makin parah' astaghfir,ping nisa dah" kata reza.
*mobilnya bisma*
"hah? Kak bisma! Kita harus ke rumah sakit lagi" nisa khawatir.
"ngapain?" bisma bingung.
"tau nih katanya mau ambil baju rafa" kata dicky.
"tadi kak reza bbm aku, dia blg kak rafa keadaannya makin parah" si nisa nangis.
"kamu tenang!jangan nangis. Dick,pegangan erat erat gua mau nambah kecepatan" ujar bisma.
*ngeeeeng*
ga sampe 15 menit mereka udah nyampe rumah sakit lagi.
Karna panik, bisma dan nisa ninggalin dicky yg baru keluar mobil.
"eh kak bisma ama nisa mana ini?jangan jangan gua ditinggal,jalan sendiri aja deh gua" ujar dicky.
Pas sampe depan resepsionis,si dicky ga sengaja nabrak cewek yang ga lain ga bukan adalah fira.
"maaf aku ga sengaja" kata fira lembut.
"eh gapapa, saya yg minta maaf aturan" balas dicky.
"emmm, sorry kalo aku lancang.. Kamu ga bisa liat yah?maaf kalo tersinggung" ujar fira.
"ya gitu deh hehe" kata dicky.
Tiba tiba reza dateng dan manggil dicky.
"dicky!" teriak reza sambil mendekati dicky.
"apaan? Lu reza ya? Lu disebelah mana" kata dicky.
"iye, gua kesini disuruh kak bisma.. Tadi dia buru buru jadinya lupa kalo ada lu" jelas reza.
"oh yaudah,ayuk kita ke UGD kasian rafa" kata dicky.
"tunggu!kalian ngapain ke UGD?" tanya fira.
"eh ada fira,kita mau jenguk temen kita.. Lu mau ikut?" ajak reza.
"ya aku ikut" jawab fira.
'kok gua malah ngajak dia?dia kan kakaknya ilham?eh tapi dia baek ga kayak ilham. Jadi apa salahnya' kata reza dlm hati.
(nyampe depan ruang UGD,udah banjir aer mata)
"eh rafa masih ada kan?" reza cemas.
"iya,rafa pasti masih ada" sambung dicky.
Fina langsung meluk dicky.
"kenapa fin?" dicky heran.
"kak rafa koma kak" jawab fina.
"Serius? YaAllah raf, lu sakit apaan sih?" kata dicky.
"yahelah rafa, jgn tinggalin kita plis" kata reza sambil nyender di tembok.
"za, aku mau tanya. Emg yg didalem sakit apa?trus kok dicky bs buta gitu?" tny fira.
Reza natap fira sinis..
"urusan lo apa?lo mau ngapain?mau celakain mereka juga kayak adek lo?" reza gondok.
"maksud kamu?" fira kebingungan.
"lo ga tau kan?! Yang bikin temen gua buta itu adek lo!adek yg lo sayang itu!" bentak reza.
"maaf... Kayaknya aku harus pergi,bye" kata fira.
"bagus kalo lo tau diri" ujar reza.
Fira pun lenyap dari hadapan mereka semua.
"za dia ngapa tuh?" tanya bisma.
"gua usir" jawab reza enteng.
"dih parah bgt lu za,dia kan baek" kata dicky.
"jangan jangan itu 'fira', yg tadi kakak sebut sebut terus" sambung fina.
"parah bgt kak reza,dia kan cewek malah diusir" tutur nisa.
"ah tau ah!ga penting juga mikirin dia!" kata reza.
"yaudah sih santai! Jangan jangan kk demen ama dia" celetuk fina.
'apa iya?ah gaboleh,dia kan kakaknya ilham' gumam reza dalam hati.
Dokter pun menghampiri nisa.
"anda nisa adik dari rafael kan?" kata dokter.
"iya dok,ada apa?" ujar nisa.
"saya cuma pengen ngasih tau, kalo sampai dalam waktu 2x24 jam rafa tidak bisa sadar dari komanya,dia sudah tidak bisa diselamatkan" jelas dokter.
"dokter ga bohong?" nisa shock.
"tidak, saya kira hanya itu yang bisa saya sampaikan. Permisi" kata dokter.
"kalian denger kan?gua gatau musti ngapain,nyokap bokap baru berangkat ke singapure 5 hari yang lalu. Bb mereka off,ditelpon ga bisa. Mereka juga taunya kak rafa ga ada di indo" si nisa kejer.
"kamu harus kuat,percaya kalo rafa akan baik baik aja itu adalah kunci supaya rafa selamet" bisma mencoba menghibur.
"iya nis,ada kita disini.. Ada kak dicky,ada kak reza,ada kak bisma. Gua juga udah anggep kak rafa sebagai kakak gua nis" sambung fina.
"ya makasih,nanti malem gua ga pulang, terserah kalo kalian mau pulang ato nginep" kata nisa.
"gua pasti nemenin lo,kak rafa itu kakak gua juga" ujar fina.
'masalahnya,kak rafa itu sayang sama lu bukan sebagai adik fin,tapi sebagai orang yg dia cinta' hati nisa berbicara.
"aku temenin kamu disini fin" kata dicky.
"iya, kakak juga. Kakak akan temenin kamu disini" sambung bisma.
"gua pulang yak, pengen beresin apartemen" kata reza.
"urusan lo apa?lo mau ngapain?mau celakain mereka juga kayak adek lo?" reza gondok.
"maksud kamu?" fira kebingungan.
"lo ga tau kan?! Yang bikin temen gua buta itu adek lo!adek yg lo sayang itu!" bentak reza.
"maaf... Kayaknya aku harus pergi,bye" kata fira.
"bagus kalo lo tau diri" ujar reza.
Fira pun lenyap dari hadapan mereka semua.
"za dia ngapa tuh?" tanya bisma.
"gua usir" jawab reza enteng.
"dih parah bgt lu za,dia kan baek" kata dicky.
"jangan jangan itu 'fira', yg tadi kakak sebut sebut terus" sambung fina.
"parah bgt kak reza,dia kan cewek malah diusir" tutur nisa.
"ah tau ah!ga penting juga mikirin dia!" kata reza.
"yaudah sih santai! Jangan jangan kk demen ama dia" celetuk fina.
'apa iya?ah gaboleh,dia kan kakaknya ilham' gumam reza dalam hati.
Dokter pun menghampiri nisa.
"anda nisa adik dari rafael kan?" kata dokter.
"iya dok,ada apa?" ujar nisa.
"saya cuma pengen ngasih tau, kalo sampai dalam waktu 2x24 jam rafa tidak bisa sadar dari komanya,dia sudah tidak bisa diselamatkan" jelas dokter.
"dokter ga bohong?" nisa shock.
"tidak, saya kira hanya itu yang bisa saya sampaikan. Permisi" kata dokter.
"kalian denger kan?gua gatau musti ngapain,nyokap bokap baru berangkat ke singapure 5 hari yang lalu. Bb mereka off,ditelpon ga bisa. Mereka juga taunya kak rafa ga ada di indo" si nisa kejer.
"kamu harus kuat,percaya kalo rafa akan baik baik aja itu adalah kunci supaya rafa selamet" bisma mencoba menghibur.
"iya nis,ada kita disini.. Ada kak dicky,ada kak reza,ada kak bisma. Gua juga udah anggep kak rafa sebagai kakak gua nis" sambung fina.
"ya makasih,nanti malem gua ga pulang, terserah kalo kalian mau pulang ato nginep" kata nisa.
"gua pasti nemenin lo,kak rafa itu kakak gua juga" ujar fina.
'masalahnya,kak rafa itu sayang sama lu bukan sebagai adik fin,tapi sebagai orang yg dia cinta' hati nisa berbicara.
"aku temenin kamu disini fin" kata dicky.
"iya, kakak juga. Kakak akan temenin kamu disini" sambung bisma.
"gua pulang yak, pengen beresin apartemen" kata reza.
No comments:
Post a Comment