"kamu ngapain disini?km sakit?" tanya mama eja.
"bukan aku,temen aku. Mama ngapain disini?adek sakit?" si reza nanya balik.
"ga kok" kata mama reza.
"oh,udah ma aku pergi duluan. Assalamualaikum" ucap reza sambil berlalu.
(flashback masa lalu eja)
"mama mau kemana?kok eji dibawa?ntar aku gmn?" tanya reza yg masih berumur 3 taun.
"maaf ja,mama harus pergi. Adek km ga mungkin mama tgl" ujar mamany smbl pergi.
(back to masa kini)
reza pun masuk lagi ke dalam kamar rawat dicky.
"gmn dicky?udah siuman?" tanya reza.
"belum,mungkin dia kecapekan" tutur fina.
"raf mending kita keluar yuk cari makan" ajak reza.
"yadah, kak bisma ga ikut?" ujar rafa.
"ga deh,kalian aja. Kk nemenin nisa ama fina aja" balas bisma.
Jadi yg tersisa di ruang rawat dicky cuma bisma,nisa,fina,dan dicky yg msh pingsan.
Ga lama setelah reza dan rafa keluar,dicky tersadar.
"kakak gapapa kan?" kata fina seneng.
"ga kok,cuma masih pusing" ucap dicky.
"emg gmn kejadiannya kok kk bs pingsan?" tanya fina.
"kk mau ambil minum,tp malah jatuh hehe" si dicky malah cengengesan.
"jangan suka maksain gt dong dick" kata bisma.
"tau nih kak dicky" smbng nisa.
"muhaha,yaudahlah. Eh boleh tolong tinggalin gua sm fina disini?" pinta dicky.
"yadeh yg pacaran"
_di kantin rumah sakit_
"raf kok makanan lu ga dimakan?" reza heran.
"pusing aja mikirin penyakit gua" ujar rafael keceplosan.
"ha?maksud lu,lu sakit?" kata reza.
"kaga kaga, maksud gua. Gua pusing mikirin dicky" kata rafael.
"oh gua kira lu sakit" ujar reza smbl melanjutkan makanannya.
'dasar lidah tak bertulang,bisa bisanya salah ngomong' gumam rafa dlm hati.
Setelah makannya habis mereka ber 2 pun kembali menuju kamar dicky.
_nisa bisma dpn kmr dicky_
nisa termenung,memikirkan kenapa tadi sang kakak pingsan. Bisma yg heran langsung membuka percakapan.
"nis,km knp bengong?" kata bisma.
"aku lg mikirin knp td kak rafa pingsan" tutur nisa.
"mungkin karna dia ga sarapan nis,km jgn pesimis" ujar bisma.
"ya kak"
rafa reza pun datang & ngasih srpn ke bisma nisa.
Tiba tiba rafa pingsan!
"kak rafa!" nisa teriak.
"raf lu kenapa!raf" ujar reza sambil nepok nepok pipi rafa.
"bantuin gua za, bawa rafa ke UGD" kata bisma.
"ya kak" balas reza.
Masuklah rafaek ke UGD dan dirawat sama dokter yg waktu itu dia datengin. Yang lain cuma bisa nunggu di luar.
_fina dicky_
"kak kok yg lain ga balik balik ya" kata fina.
"gatau,tapi gapapa kan aku sm kamu terus" ujar dicky cengengesan
tiba tiba bb nya dicky geter.
"fin,bacain bbm dihapeku deh. Kamu tau kan sekarang aku gabisa liat haha" ujar dicky ketawa palsu
"jgn ngomong gitu kak. Sini aku bacain.dari kak bisma, 'dick,lu ke UGD sekarang. Rafa pingsan' ha? Kak rafa pingsan" fina shock
"yaudah,yuk ke UGD.kamu bisa kan bantu aku?" kata dicky.
"ya" singkat fina.
Fina dan dicky pun datang ke UGD.
"fina!" ujar nisa langsung meluk fina.
"kak rafa kenapa nis? Lu harus sabar" kata fina.
"gatau fin,gua gatau..tiba tiba kak rafa pingsan gitu aja" jelas nisa.
"sabar nis, lu harus yakin kalo kak rafa baik baik aja" fina mencoba menangkan.
Nisa pun tenang dan langsung duduk disamping bisma,fina juga.
"eh kak! Lain kali kalo bbm jgn ke kak dicky lagi!" bisik fina.
"emg kenapa?" tanya bisma.
"ish!kk tau kan kalo sekarang penglihatannya kak dicky udah ilang" bisik fina lagi.
"ohiya kk lupa-_-" kata bisma
ga lama kepalanya nisa jatuh dipundak bisma,dia tertidur. Dan lewatlah si trio macan(?) ilham,rangga,morgan maksudnya.
"haha kasian! Yg satu buta yg satunya di UGD" ilham tertawa puas.
"lemah tingkat dewa haha" sambung rangga.
"eh lu ber-2 parah bgt!orang sakit diketawain!" ujar morgan polos
ilham nginjek kakinya morgan pertanda bahwa dia ngomel.
"aw sakit ham!gitu lu ya ama kakak kelas!" lagi lagi morgan polos.
"kalian ber 3 ikut gua!" ujar reza.
Reza membawa mereka menjauh dari UGD.
"mau ngapain?mau berantem? Yakin? Ntar nasib lu kayak dicky lagi haha" kata ilham.
"lu gila ya" ujar reza sambil nonjok ilham.
"lu yang gila!" ilham bales nonjok.
Reza pengen bales tonjokan ilham,tapi yang kena malah cewek yg tiba tiba dateng nolongin ilham.
'waduh salah sasaran gua' gumam reza.
"raf lu kenapa!raf" ujar reza sambil nepok nepok pipi rafa.
"bantuin gua za, bawa rafa ke UGD" kata bisma.
"ya kak" balas reza.
Masuklah rafaek ke UGD dan dirawat sama dokter yg waktu itu dia datengin. Yang lain cuma bisa nunggu di luar.
_fina dicky_
"kak kok yg lain ga balik balik ya" kata fina.
"gatau,tapi gapapa kan aku sm kamu terus" ujar dicky cengengesan
tiba tiba bb nya dicky geter.
"fin,bacain bbm dihapeku deh. Kamu tau kan sekarang aku gabisa liat haha" ujar dicky ketawa palsu
"jgn ngomong gitu kak. Sini aku bacain.dari kak bisma, 'dick,lu ke UGD sekarang. Rafa pingsan' ha? Kak rafa pingsan" fina shock
"yaudah,yuk ke UGD.kamu bisa kan bantu aku?" kata dicky.
"ya" singkat fina.
Fina dan dicky pun datang ke UGD.
"fina!" ujar nisa langsung meluk fina.
"kak rafa kenapa nis? Lu harus sabar" kata fina.
"gatau fin,gua gatau..tiba tiba kak rafa pingsan gitu aja" jelas nisa.
"sabar nis, lu harus yakin kalo kak rafa baik baik aja" fina mencoba menangkan.
Nisa pun tenang dan langsung duduk disamping bisma,fina juga.
"eh kak! Lain kali kalo bbm jgn ke kak dicky lagi!" bisik fina.
"emg kenapa?" tanya bisma.
"ish!kk tau kan kalo sekarang penglihatannya kak dicky udah ilang" bisik fina lagi.
"ohiya kk lupa-_-" kata bisma
ga lama kepalanya nisa jatuh dipundak bisma,dia tertidur. Dan lewatlah si trio macan(?) ilham,rangga,morgan maksudnya.
"haha kasian! Yg satu buta yg satunya di UGD" ilham tertawa puas.
"lemah tingkat dewa haha" sambung rangga.
"eh lu ber-2 parah bgt!orang sakit diketawain!" ujar morgan polos
ilham nginjek kakinya morgan pertanda bahwa dia ngomel.
"aw sakit ham!gitu lu ya ama kakak kelas!" lagi lagi morgan polos.
"kalian ber 3 ikut gua!" ujar reza.
Reza membawa mereka menjauh dari UGD.
"mau ngapain?mau berantem? Yakin? Ntar nasib lu kayak dicky lagi haha" kata ilham.
"lu gila ya" ujar reza sambil nonjok ilham.
"lu yang gila!" ilham bales nonjok.
Reza pengen bales tonjokan ilham,tapi yang kena malah cewek yg tiba tiba dateng nolongin ilham.
'waduh salah sasaran gua' gumam reza.
"lo tuh kalo mau tonjok gue,tonjok aja gausah pake nonjok yg lain! Kakak gue kan jadinya yg kena!" ilham emosi.
"ya maaf,gua ga liat tiba tiba dia nyelametin lu gitu" reza cipak.
"gan,ngga bantu gue ngangkat kak fira" ujar ilham.
Sementara si reza cuma bisa ngikutin dari belakang.
"taro kursi itu aja dah" perintah ilham.
Rangga dan morgan pun meletakkan fira dikursi rumah sakit.
"lu ngapain ngikutin kita?" tanya ilham.
"gua mau minta maaf sama dia" si reza salting.
"rrr kk gua ga butuh kata maaf dari lo!" bentak ilham.
"jangan kasar kasar sama dia ham" ucap fira.
"kak fira gapapa kan?" tanya ilham.
"ga,kamu bisa tolong beliin kk mimum?" kata fira.
"gan beliin minum gih" perintah ilham.
"bukan morgan doang. Kamu sama rangga juga" bentak fira.
Akhirnya tinggal si fira sama reza doang disitu.
"eh maaf ya soal tadi" kata reza.
"gapapa, kamu yang namanya muhammad reza anugrah kan?" tanya fira.
"iya, kenapa emang?" reza nanya balik.
"bapak kamu namanya sentosa bukan?" tanya fira lagi.
"iya. Tapi sekarang dia lagi di amrik, eh kok gua jadi curhat sih--a" ujar reza.
"gapapa kok, ohya kenalin namaku fira" kata fira.
"ohya hehe sebenernya kenapa ya lu nanya nanya kayak gini ke gua?" tanya reza.
"karna kamu itu..." omongan fira terpotong oleh ringtone handphonenya reza.
"halo,apa? Ya gua kesana..*balik badan* fir,gua pergi dulu ya bye!" kata reza.
"yah elah padahal ada sebuah rahasia yg pengen aku kasih tau ke dia" gerutu fira.
Reza menuju ruang UGD,ternyata yg nelpon bisma.dia ngasih tau bahwa keadaan rafael memburuk.
"rafael udah sadar?" tamya reza.
"belom,dokter bilang dia malah tambah kritis" jelas dicky.
"fin,lu mau tolongin gua ga?" kata nisa.
"tolongin apa?" ujar fina.
"tolong lu temenin kak rafa 1 hari aja,mungkin dia akan bisa sehat" pinta nisa.
"ha?kenapa ga lu aja" fina bingung.
"gua gabisa bilang sekarang" kata nisa.
"tapi nanti kak dicky gimana?" kata fina.
"aku gpp kok manis,kan ada reza" kata dicky.
"ya fin,kan ada gua. Tenang aja gua ga akan ceroboh kayak tadi lagi kok" ujar reza.
"yaudah gua mau"kata fina.
"ya maaf,gua ga liat tiba tiba dia nyelametin lu gitu" reza cipak.
"gan,ngga bantu gue ngangkat kak fira" ujar ilham.
Sementara si reza cuma bisa ngikutin dari belakang.
"taro kursi itu aja dah" perintah ilham.
Rangga dan morgan pun meletakkan fira dikursi rumah sakit.
"lu ngapain ngikutin kita?" tanya ilham.
"gua mau minta maaf sama dia" si reza salting.
"rrr kk gua ga butuh kata maaf dari lo!" bentak ilham.
"jangan kasar kasar sama dia ham" ucap fira.
"kak fira gapapa kan?" tanya ilham.
"ga,kamu bisa tolong beliin kk mimum?" kata fira.
"gan beliin minum gih" perintah ilham.
"bukan morgan doang. Kamu sama rangga juga" bentak fira.
Akhirnya tinggal si fira sama reza doang disitu.
"eh maaf ya soal tadi" kata reza.
"gapapa, kamu yang namanya muhammad reza anugrah kan?" tanya fira.
"iya, kenapa emang?" reza nanya balik.
"bapak kamu namanya sentosa bukan?" tanya fira lagi.
"iya. Tapi sekarang dia lagi di amrik, eh kok gua jadi curhat sih--a" ujar reza.
"gapapa kok, ohya kenalin namaku fira" kata fira.
"ohya hehe sebenernya kenapa ya lu nanya nanya kayak gini ke gua?" tanya reza.
"karna kamu itu..." omongan fira terpotong oleh ringtone handphonenya reza.
"halo,apa? Ya gua kesana..*balik badan* fir,gua pergi dulu ya bye!" kata reza.
"yah elah padahal ada sebuah rahasia yg pengen aku kasih tau ke dia" gerutu fira.
Reza menuju ruang UGD,ternyata yg nelpon bisma.dia ngasih tau bahwa keadaan rafael memburuk.
"rafael udah sadar?" tamya reza.
"belom,dokter bilang dia malah tambah kritis" jelas dicky.
"fin,lu mau tolongin gua ga?" kata nisa.
"tolongin apa?" ujar fina.
"tolong lu temenin kak rafa 1 hari aja,mungkin dia akan bisa sehat" pinta nisa.
"ha?kenapa ga lu aja" fina bingung.
"gua gabisa bilang sekarang" kata nisa.
"tapi nanti kak dicky gimana?" kata fina.
"aku gpp kok manis,kan ada reza" kata dicky.
"ya fin,kan ada gua. Tenang aja gua ga akan ceroboh kayak tadi lagi kok" ujar reza.
"yaudah gua mau"kata fina.
No comments:
Post a Comment