6/4/11

cerbung >> sebuah rahasia #9

"yaudah,gapapa kok kak reza" kata nisa.
"ohya kak aku punya pesen nih ya, jangan terlalu benci ama orang. Ntar jadi cinta" ujar fina.
'maksud ini bocah apaan ya?' kata reza dalam hati.
"au ah, udah ya gua pulang duluan. Pasti gua doain kok kak rafanya" ujar reza.
Pas diparkiran ada seorang cewek yg lagi mondar mandir deket motornya reza. Karna curiga, reza mengagetkannya.
"woy!lu mau ngambil motor gua?" kata reza.
"eh ga kok" ujar cewek itu.
"hah? Lu lagi?mau ngapain lu fir?" ujar reza.
"kamu harus ikut aku,ada yang pengen aku kasih tau ke kamu za" kata fira.
"ngapain?males ah gua" kata reza.
"udah ikut aja,cepetan pake helm kamu" tutur fira.
"ish serah lu dah" reza pasrah.
"sekarang kita ke resto delima ya" perintah fira.
Motor reza pun melaju. Fira langsung bbm mamanya supaya mamanya dateng ke restoran yg sama kayak yg pengen dia datengin.
'eh gua isengin dia aja kali ya fufu' gumam reza dalam hati.
*ngeeeeng* reza menambah kecepatan motornya,otomatis fira ampir jatoh ke belakang. Tapi dia langsung meluk reza gitu.
"ehm.. Situ sapa ya meluk meluk saya?" kata reza pura2 kaga tau.
"hah?oh iya maaf maaf ga sengaja" fira cipak.
'mangenyak gua kerjain wkwk' gumam reza dlm hati.
'aduh!aku kok bodoh sih!ngapain juga malah pegangan ke dia' kata fira dlm hati juga.
Mereka pun sampai di restoran yg mereka tuju,tapi mamanya fira belum dateng.
"jangan bilang lu mau ngajak gua makan?" kata reza.
"bukan kok,ada yang pengen ketemu sama kamu.duduk situ yuk" tutur fira.
"eh emang jaman ya ngomong 'aku-kamu'?" tanya reza.
"hah?aku udah biasa ngomong 'aku-kamu' dari kecil hehe" jawab fira.
"oh gitu, sorry ya yg tadi siang. Gua marah marah sama lu" kata reza.
"oh iya gapapa kok za" ujar fira.
'sebenernya ini cewek cantik, banget malah..tapi gua terlanjur kesel karna dia kakaknya ilham' gumam reza.
'reza ngapain ngeliatin aku terus sih?emg ada yg salah sama aku?' kata fira dlm hati.
Mamanya fira pun masuk ke resto itu.
"nah itu mama aku. MAMA!" ujar fira.
"fir gua ke toilet dulu ya" kata reza.
"iyadeh" tutur fira.
"yaudah,gapapa kok kak reza" kata nisa.
"ohya kak aku punya pesen nih ya, jangan terlalu benci ama orang. Ntar jadi cinta" ujar fina.
'maksud ini bocah apaan ya?' kata reza dalam hati.
"au ah, udah ya gua pulang duluan. Pasti gua doain kok kak rafanya" ujar reza.
Pas diparkiran ada seorang cewek yg lagi mondar mandir deket motornya reza. Karna curiga, reza mengagetkannya.
"woy!lu mau ngambil motor gua?" kata reza.
"eh ga kok" ujar cewek itu.
"hah? Lu lagi?mau ngapain lu fir?" ujar reza.
"kamu harus ikut aku,ada yang pengen aku kasih tau ke kamu za" kata fira.
"ngapain?males ah gua" kata reza.
"udah ikut aja,cepetan pake helm kamu" tutur fira.
"ish serah lu dah" reza pasrah.
"sekarang kita ke resto delima ya" perintah fira.
Motor reza pun melaju. Fira langsung bbm mamanya supaya mamanya dateng ke restoran yg sama kayak yg pengen dia datengin.
'eh gua isengin dia aja kali ya fufu' gumam reza dalam hati.
*ngeeeeng* reza menambah kecepatan motornya,otomatis fira ampir jatoh ke belakang. Tapi dia langsung meluk reza gitu.
"ehm.. Situ sapa ya meluk meluk saya?" kata reza pura2 kaga tau.
"hah?oh iya maaf maaf ga sengaja" fira cipak.
'mangenyak gua kerjain wkwk' gumam reza dlm hati.
'aduh!aku kok bodoh sih!ngapain juga malah pegangan ke dia' kata fira dlm hati juga.
Mereka pun sampai di restoran yg mereka tuju,tapi mamanya fira belum dateng.
"jangan bilang lu mau ngajak gua makan?" kata reza.
"bukan kok,ada yang pengen ketemu sama kamu.duduk situ yuk" tutur fira.
"eh emang jaman ya ngomong 'aku-kamu'?" tanya reza.
"hah?aku udah biasa ngomong 'aku-kamu' dari kecil hehe" jawab fira.
"oh gitu, sorry ya yg tadi siang. Gua marah marah sama lu" kata reza.
"oh iya gapapa kok za" ujar fira.
'sebenernya ini cewek cantik, banget malah..tapi gua terlanjur kesel karna dia kakaknya ilham' gumam reza.
'reza ngapain ngeliatin aku terus sih?emg ada yg salah sama aku?' kata fira dlm hati.
Mamanya fira pun masuk ke resto itu.
"nah itu mama aku. MAMA!" ujar fira.
"fir gua ke toilet dulu ya" kata reza.
"iyadeh" tutur fira.
*rumah sakit*
"eh fin, mau nemenin gua ga?" ajak nisa.
"nemenin apa?" ujar fina.
"nemuin dokter,mau ya plis plis" rengek nisa.
"why not?your wish is my command wkwk" kata fina.
_ruangan dokter_
"dok,sebenernya kakak saya sakit apa?" tanya nisa.
"saya tidak tau,masih blm diketahui penyakitnya" ujar dokter berbohong.
"kalo keadaannya separah itu, berarti penyakitnya parah kan dok" sambung fina.
"mungkin begitu, apakah diantara kalian ada yg bernama fina?" dokter itu bertanya.
"dia dok..sahabat saya,emang ada apa ya?" kata nisa.
"sebelum dia koma,nama 'fina' selalu iya sebut sebut. Saya ga ngerti apa kau itu pacar atau siapanya,tapi yg jelas dia sangat membutuhkan anda mbak fina" jelas dokter.
"ohyaudah dok,makasih. Ayuk fin,balik ke UGD" ajak nisa.
Sesampainya mereka diruang UGD,mereka shock karena rafa,dicky,bisma ga ada disitu. Tiba tiba handphone fina berdering.
"kak bisma? 'halo?oh kk di ICU?oke aku kesana' *nengok nisa* mereka di ICU" ucap fina.
"yaudah,kita kesana" balas nisa.
*restoran*
"kamu mau ngapain sih ngajak mama kesini?mama udah makan tau" kata mama fira.
"ada yg pengen aku pertemukan sama mama" jelas fira.
"mana orangnya?kok gaada?" kata mama fira.
"lagi di toilet dianya" tutur fira.
_toilet_
reza sedang melamun di depan cermin.
'fira..cantik,baik beda banget ama ilham. Seandainya dia pacar gua' kata reza dlm hati.
"eh?kok gua jadi mikirin dia lagi?udah ah,kesian dia sendirian.
Reza pun menghampiri fira&berkata:
"fir,sorry gua ke..la..ma" < bengong.
"hei za, ini yang mau aku pertemukan sama kamu" ujar fira.
"reza? Kamu kok kenal ama dia fir?" tanya mama fira.
"dia temennya ilham" kata fira.
"bukan temen, tapi musuh.. Kok lu kenal sama nyokap gua?" reza keheranan.
"dia mama aku, mama tiri sih sebenernya" ujar fira.
'what?berarti dia sodara tiri gua gitu?pupus harapanku' gumam reza dalam hati.
"kamu ga boleh musuhan sm ilham za" kata mamanya.
"kenapa?dia jahat!dia bikin eja&temen eja menderita!" bentak reza.
"tapi dia itu..(terpotong ringtone hapenya)oke ada meeting mendadak,saya kesana"mama eja pergi

No comments:

Post a Comment