12/17/11

cerbung >> Kau yang Aku Mau 2 #10

"gue mau minta maaf sama kalian semua" kata sari tertunduk.
"kenapa? Ngerasa bersalah?" ucap dicky. Sari mengangguk.

"ham, panggil reza cepet sekarang" ujar morgan.
"udah di bbm. Tuh orangnya" ilham menunjuk ke arah reza yg lagi ke arah rumah morgan.
"eh, ada sari" kata reza.
"iya"
"masuk sar, jangan diri depan pintu aja" ajak reza.

Akhirnya semua ada di ruang tamu kecuali wanda yg masih tidur. Suasang di ruang tamu sangat tegang dan hening seperti malam jum'at kliwon.

"kok pada diem dieman sih?" tanya reza.

Maklum aja, dicky udah cerita ke semuanya kalo sari yg udah nyuruh pasukannya buat nyelakain wanda, riri, dan zosi. Sedangkan reza belum dikasih tau.

"........." ga ada jawaban sama sekali.
"dih kok pada diem sih? Emang ada masalah ya" tanya reza polos.
"sari za" zosi membuka mulut.
"sari kenapa?" kata reza.
"dia yg udah nyuruh orang buat nyelakain kita" sahut riri.
"yang bener? Buat apa sar lo kayak gitu?" ujar reza ga percaya.
"iya.. Bener.. Gue khilaf za, maaf.." sari tertunduk.
"parah. Karna kejadian ini, fifi slek sama gue kan. Apa lo ga mikirin?" reza esmosi.
"gue khilaf za.. Maaf banget. Gue juga minta maaf ri, karna gue lo jadi lumpuh. Lo juga zos, gue minta maaf" sari melas.
"entahlah.. Gue pusing. Pusing banget.." reza memegang kepalanya.
"sorry ya za sekali lagi" kata sari.
"udahlah gapenting! Sekarang itu gue lagi pikirin cara buat ngilangin hipnotisnya anak buah lo itu. Lo tau ga?!" reza kesel.
"sorry za gue gatau"
"WAT'E'VA!" bentak reza.

Tiba tiba pintu kamar wanda terbuka. Keluarlah wanda dari kamar. Dia langsung shock pas ngeliat reza didepan matanya.
Wanda kaget dan berkata

"lo ngapain lagi za?"
"aku kesini buat kamu" jawab reza.
"buat apa? Buat nyelakain gue?" wanda sedikit mundur karna reza mendekat kearahnya.
"ga.." kata reza singkat.
"terus mau lo apa?" kata wanda.
"mau buat kamu sadar kalo kamu sayang aku" ucap reza.
"persetan lo!!!" wanda berlari kearah dapur, reza pun menyusul sedangkan yg lain saling liat liatan doang.

*dapur

wanda mengambil sebuah pisau dan memegangnya erat.
Reza pun telah ada di depannya.

"kenapa kamu menjauh dari aku?" tanya reza.
"karna lo musuh gue! Musuh gue" jawab wanda.
"terserah kamu mau bilang aku apa.. Yang penting aku sayang kamu" reza semakin mendekati wanda.
"jangan deketin gue! 3 langkah lagi lo mendekat, piso ini nancep di perut lo" ancam wanda.
"silahkan.. Kalo itu emang bakal buat kamu seneng dan buat kamu inget aku, aku ikhlas kok.." balas reza sambil terus mendekati wanda.

Yap, kini reza tepat berada di depan wanda. Wanda terduduk, reza pun sengaja duduk agar sama dengan wanda.

"mundur za! Mundur!" kata wanda.
"aku ga mau.." ucap reza.
"mundur atau gue tusuk!!" ancam wanda lagi.
"tadi udah aku blg, kalo mau tusuk aku tusuk aja" kata reza sambil mendekatkan wajahnya ke wajah wanda. Saat makin dekat dan semakin dekat, pisau itu mendarat dan menggores tangan reza. Reza menahan sakit sampai akhirnya dia mencium wanda. Wanda hanya diam dan tak berkutik serta memejamkan mata. *jan dibayangin

setelah 15dtk.

Reza agak menjauhkan wajahnya lalu berujar

"aku harap, kamu akan inget aku.. Aku harap kamu bakal kembali jadi fifi yg menyayangi aku.. Dan aku harap kamu tetap menyayangi aku selamanya, no matter what ;)" reza tersenyum, mencium kening wanda dan kemudian kehilangan kesadaran.

Wanda diam selama 5dtk. Kemudian dia berteriak

"REZA REZA! TOLONG!"
Anak anak yang ada diruang tamu langsung lari ke dapur karna teriakan wanda.

"eh tolong angkatin reza cepetan" perintah riri.
"ham, bantu gue" kata morgan.
"iye gan" sahut ilham.
"yang bisa obatin luka reza tolong obatin ya" ujar zosi.

Member Smash pun pergi ke ruang keluarga. Reza direbahkan di sofa.

"sini dah gue yang ngobatin" saran ilham.
"yaudah" kata dicky.
"eh wanda masih di dapur" ingat rangga.
"ada zosi ama riri" balas rafa tenang.
"apa lo lupa? Riri belum pulih sepenuhnya" ujar bisma.
"ohiya! Aduh lupa" rafa menepuk jidatnya.
"biar gue yang bantu" morgan berdiri dan berjalan ke arah dapur.
Tapi tiba tiba riri dan zosi datang sambil membantu wanda berjalan. Dan oh, oh, oh, ohya pasti semua terkejut melihat riri berjalan *musik tegang sinetron

"kaget ya kak?" tny riri sambil terus berjalan.
Morgan tdk menjawab, melainkan terus terusan bengong.

"misi kakak kakak.. Wanda butuh duduk" ucap zosi.

Wanda, riri, dan zosi pun duduk.
Karna kondisi wanda yg lemah dan shock, dia langsung kehilangan kesadaran.

"gan, miyak kayu putih dong buat wanda. Tuh dia udh pingsan" pinta zosi.
"ini"

leher wanda dioleskan kayu putih. Beberapa menit kemudian wanda tersadar.

"gue dimana?" tanya wanda lemah.
"dirumah gue wanda" sahut morgan.
"reza mana? Apa reza ada dirumah gue kak?" wanda pun duduk sambil megang kepalanya.
"itu di depan lo" jawab morgan.
"reza.. Reza.. Bangun za.." kata wanda.
"tangannya kenapa?" sambung wanda.
"itu tadi... Karna lo wanda" ucap semuanya.
"kok bisa?" tanya wanda heran.
"lo dihipnotis sm anak buah gue" kata sari.

Reza membuka mata.

"reza.." wanda meluk reza.
"kamu udh inget aku fi?" tanya reza.
"inget apa?"
"lupain aja ya.." reza membalas pelukan wanda.

"ahm ehm ehm"
"dunia milik ber2.. Jengjet" kata rangga.
"yg lain serasa ngontrak" sahut rafa.
"haha.. Yaudah gue ama fifi balik aja ya, dah" reza&wanda pulang.

morgan masih kaget karna liat riri udah bisa jalan.

"ri......." tegur morgan.

"iya kak? kenapa?" tanya riri.

"kamu........"

"iya kak.. aku begini karna wanda, lagian terapi jalan itu juga membantu kok" riri memotong omongan morgan.

"aku bangga deh sama kamu :)" ujar morgan.

"hahaha bisa aja" riri tertawa.

"serius.. bulan depan, aku lamar kamu" kata morgan tiba tiba.

"ha? kok hahahaaha" riri ketawa lagi.

"aku serius"

"iya deh kakak ganteng" balas riri.

lalu morgan merangkul riri. dan yang lain segera pulang.

*bagian dicky

dicky ditugaskan untuk mengantar sari.

diperjalanan suasananya hening. ga ada perbincangan di antara mereka. sampai akhirnya dicky menghentikan motormya.

"ngapain berenti kak? kan belum sampe rumah gue._." kata sari.

"gue ga bisa ngebut kalo lo nya ga pegangan. ntar lo jatoh gue lagi yg disalahin" kata dicky.

"pegangan apa?" tanya sari.

"ke belakang kek.. kalo mau lo boleh kok pegangan ke gue" ujar dicky gugup.

"yakin?" tanya sari ragu.

"ya...u.dah" kata dicky.

akhirnya sari pegangan ke pinggang dicky *eaaaa *fanadicky panas

dibalik helm hitam dicky, timbulah sebuah senyum manisnya *brb mimisan*

*rumah reza

reza dan wanda bersiap siap untuk tidur *ceritanya udah malem*

"kamu udah mandi fi?" tanya reza.

"udah kok, kenapa?" wanda nanya balik.

"enggak kenapa napa" balas reza.

"za... aku minta maaf ya" ucap wanda.

"minta maaf kenapa?" kata reza.

"itu.. tangan kamu luka karna aku" wanda menunduk.

"gapapa cantik. ini ga sakit kok. justru aku lebih sakit pas kamu nganggep aku musuh kamu" ujar reza sambil menatap wanda lekat lekat.

"ih jangan liatin aku gitu reza" wanda mengalihkan pandangannya dari reza.

"kenapa sih emang?" tanya reza.

"tatapan kamu itu bikin aku....... deg-degan._." jelas wanda.

"hahahaha deg degan kenapa?" reza mencolek dagu wanda.

"gatau.... ah bodo aku mau tidur" wanda mengumpat di balik selimut.

"hahaha ngambek dia wkwk" reza pun tiduran.

saat wanda sudah tidur pulas..

"kamu cantik banget.... aku beruntung punya kamu.. hey reza junior, 7 bulan lagi ya kamu lahir? lama banget ya... papa mau liat kamu, pasti kalo cowok kamu ganteng kayak papa.. kalo cewek pasti cantik kayak mama.. pokoknya lahir nya cepet ya *loh?" kata reza lalu mencium perut dan kening wanda.

"good night my princess.." reza pun tidur.

*7 bulan kemudian..

"oek oek oek..."

"anak kalian laki laki.. selamat.. silahkan di adzani pak anaknya.." kata dokter.

allahu akbar allahu akbar *dst

reza mengadzani putranya yg baru lahir tersebut.

setelah diadzani, teman teman dan keluarga reza serta wanda pun masuk.

"aduh... ponakan gue ganteng banget kayak gue.." kata morgan.

"ih.. dia kan anaknya reza. masa ganteng kayak kakak?" ujar riri.

"haha yg penting ganteng" morgan tertawa.

"kalian udah siapin namanya?" tanya mama reza.

"udah.." kata reza dan wanda barengan.

"siapa?" tanya mama wanda.

"Refi" kata reza.

"Anugrah" ujar wanda.

"Winata" ucap reza dan wanda.

"namanya bagus..." kata dicky kagum.

"iya.. kayak nama gue bagus.." ujar rangga dan rafael.

"hahahahahahahahaha" semuanya tertawa.

*dicepetin lagi ya...wkwkwk* ( 10 tahun kemudian )

"ref, geser lagi dong deketin mama!" teriak reza.

"iya papa! berisik banget sih" omel refi.

"oke.." reza memencet self-timer di kamera slr nya lalu dia berdiri di samping refi.

*peace*

fotonya pun jadi. sebuah foto keluarga kecil yang bisa dikatakan bahagia.

"hahaha papa mukanya begitu hahaha" refi tertawa.

"ih orang papa ganteng gitu disitu :p" ledek reza.

"ga sih.. gantengan refi weekkk :p" ledek refi lagi.

"ayo tanya mama, gantengan papa atau refi. pasti gantengan papa deh.." tantang reza.

"ayuk.. ma.. ma.. gantengan refi atau papa?" tanya refi polos.

"gantengan aku ya ma ya kwkw" kata reza PD.

"gantengan................Refi haha" ujar wanda, reza pun manyun.

"tuhkan!! aku yg ganteng sih :p woooo papa kalah!" ledek refi.

"ih-_-" reza jengkel.

"udah ah. aku main dulu.. dah papa dah mama" refi pun pergi.

"za..." sapa wanda.

"apa?" reza cuek.

"ih ngambek" kata wnda.

"sekarang pilih aku atau refi??" tanya reza.

"2 2 nya lah.. 2 2 nya sama sama berarti buat aku.. refi aku mau.. reza pun aku mau :)" kata wanda.

"kau yang aku mau juga fifi ku....." reza memeluk wanda.

ya... kisah yang banyak rintngan itu akhirnya berakhir bahagia. morgan riri, dicky sari, dan bisma zosi juga sudah berkeluarga. akhirnya mereka semua bahagia.. SELAMANYA *amin(?)


- E N D -

No comments:

Post a Comment