"siapa nih?" tanya gue.
gaada jawaban dari orang yg nutup mata gue.
"SIAPA INI?" kata gue sedikit berteriak.
masih gaada jawaban, akhirnya gue coba untuk nginjek kakinya dan dia pun berteriak.
"aaaww"
gue nengok ke dia, dan oh gue terkejut sekali *lebay aja-_-*
"lo kan?...... aaaaaaaaaaa gue kangen sama lo!!!!" kata gue.
"iya gue juga, lo apa kabar?kok lu ada disni?gimana hubungan lo ama bisma" kata riri, sahabat SMP gue yang pindah ke Bandung pas kenaikan kelas 9.
"gue................... gamau cerita sekarang, gapapa kan?" ujar gue.
"yaudah kalo itu lebih baik buat lo" balas riri sambil tersenyum.
********************
isitrahat pun selesai, sekarang semua anak kelas X diperintahkan untuk masuk ke kelas masing-masing. Untungnya gue ama riri udah ada di dalam kelas.
(author wanda end)
author: aya-on
wali kelas X-2 pun memasuki ruangan kelas. dan berkata
"anak anak perkenalkan nama bapak ZEKI. Panggil saja pak Eki. Sekarang bapak ingin ngabsen kalian satu satu, kalian cuma harus tunjuk tangan dan bilang 'hadir' . paham?"
"paham.." jawab anak anak serentak.
Absen pun berjalan lancar. Dari 'A' sampai seterusnya, tapi pas di 'M' si wanda sedikit shock.
"Muhammad Ikbal""hadir pak""Muhammad Febrian""hadir""Muhammad Reza Anugrah"
suasana kelas hening, tidak ada yang menjawab.
"mana Muhammad Reza Anugrah?" kata pak eki sedikit berteriak.
semua murid geleng geleng.
"samlikum pak, maaf pak saya terlambat masuk kelas. tadi ada urusan mendadak" ujar reza dengan gugup
"KEMANA AJA KAMU? CEPAT DUDUK!" bentak pak eki.
'sian deh lu za, gue sih malu wkwk' batin wanda.
"wooowooooooooooo~" anak anak menyoraki kedatangan reza.
absen pun dilanjut sampai nama terakhir.
"sekarang bapak mau membentuk pengurus di kelas ini. Bapak ingin si Wanda Zafira Winata yang jadi ketua kelas" ujar pak eki.
"yah kok saya pak?" tanya wanda kaget.
"karna bapak pengen liat, orang jakarta tuh kayak gimana kalo jadi ketua kelas. KALIAN SETUJU?" kata pak eki.
"setuju~" jawab anak anak asal.
"tuh kan, temen temen kamu aja setuju. berarti udah bener kamu ketua kelas disini"
wanda pasrah gabisa apa apa.
"sebagai tanda pertanggung jawaban kamu yang pertama, kamu harus milih wakil ketua kelasnya" ujar pak eki.
"serius pak saya yang milih?" kata wanda.
"iya"
"kalo gitu saya milih....................."
"iya kamu pilih siapa?""Muhammad Reza Anugrah" kata wanda.
Mendengar ucapan yg keluar dari wanda, reza protes.
"lah kok saya?pak jangan ya, kan tadi aja saya telat.masa wakil ketua kelas kayak saya sih pak?" ujar reza ngeles.
"bener juga apa kata reza. Kamu yakin milih dia jadi wakil ketua kelas,wanda?" tanya pak eki.
"yakin pak, dia sebenernya orangnya ontime kok. Saya bisa buktiin pak" balas wanda dgn yakin.
"oke,bapak percaya sama kamu. Sekarang kenalin diri kalian masing masing sesuai absen" kata pak eki.
"wanda, lo yakin ngelakuin ini ke reza?" tanya riri ke wanda.
"yakin kok emang kenapa?" wanda balik nanya.
"nih,gue kan 1 SMP ya ama dia pas pindah ke kota ini. Dia itu orangnya dingin banget sama cewek yg suka sama dia" jelas riri.
"lo kira gue suka sama dia apa? Gila lo ya" kata wanda.
"ya gue kan cuma bilang,gausah marah dong" ujar riri.
"Hastri Renata" panggil pak eki.
"maju sana, nama lo dipanggil ri" kata wanda.
Riri pun maju dan mengenalkan dirinya.
'ah riri ngomongnya asal ya' batim wanda.
"panggil aja riri ya" kata riri mengakhiri perkenalan nya.
Setelah perkenalan berakhir, anak anak pun dipersilahkan pulang. Dengan sekejap lapangan SMA 6 Bandung bagaikan lautan orang.
"ri, lo pulang sama siapa? Rumah lo dimana?" tanya wanda.
"gue dijemput kok, rumah gue gajauh dari rumahnya reza" jawab riri.
"brarti rumah lo deket rumah gue juga" kata wanda.
"rumah lo emang dimana?" tanya riri.
"depan rumah reza-_-" kata wanda.
"oh yaudah deh, gue pulang duluan ya" ujar riri salting.
"yah, dia kenapa lagi"
*drrrtdrrrt*
BB wanda bergetar. Ada yg nelpon, ternya ta yg nelpon tante Mira.
"halo. Ada apa tante?" kata wanda.
"gini ya, morgan badannya panas jadi gabisa jemput kamu. Tapi tadi tante udh minta tlg ke reza, kamu pulang ama dia gpp kan?" ujar tante disebrang telpon.
"iya tante" balas wanda sedikit ga redo.
*klik*telpon terputus.
'zzz pulang ama reza lagi. Nanti kalo mogok lagi gmn?' batin wanda.
Akhirnya wanda memutuskan nungguin reza di gerbang. 15 menit kemudian reza pun dateng dengan muka yang sok innocent.
"lama banget lo.bzzt gue ga biasa ama udara sini tau" ujar wanda.
"peduli? Cepet naek" balas reza smbl pake helm.
"naek motor za?mobil lu kemana?" tanya wanda.
"mobil gue rusak lagi dibengkel. Cepet naek,pake nih helm" kata reza.
"iya reza anugrah" ujar wanda dgn nada jengkel.
30 menit berlalu, wanda sampai dirumah & menghampiri tante Mira yang ada di kamar Morgan.
"samlikum tante, wanda pulang" wanda mencium tangan tante Mira & tangan Morgan yg sedang terbaring.
"walaikum salam. Maaf ya wanda, tadi morgan ga jemput kamu. Tuh liat keadaannya kayak apa" balas tante Mira.
"kak lo sakit apaan sih? Muka lo pucet parah" kata wanda ke morgan.
"tante turun dulu deh, tolong jaga morgan ya" sambung tante Mira.
Wanda dan morgan ngangguk ngangguk.
"gue ga sakit kok panda" kata morgan menjawab pertanyaan wanda yang tadi.
"gasakit apanya?lo liat tuh, muka lo kayak ditepungin" kata wanda.
"haha masa sih? Tapi kan tetep ganteng" balas morgan.
"lah? Lagi sakit aja pede bener. Eh btw zosi mana? Kok ga jenguk lo kak?" tanya wanda.
Sejenak morgan tertunduk & kelihatan sedih, ya muka muka orang broken heart lah.
"yah lo kok malah keliatan sedih kak?lo putus ya?" ucap wanda dgn muka serius.
Morgan pun mengangguk dan berkata
"tapi tenang aja, gue kan ganteng pasti banyak yg mau kok ahaha"
"bisa begitu? Halu aja lo kak wkwk" balas wanda.
"ngeledek aja lo demennya! Sono ganti baju, makin sakit gue liat muka lo" kata morgan.
Wanda masuk kamar dan ganti baju.
*di rumah zosi*
'biasanya hari gini lagi jalan sama morgan. Sekarang? Cuma bisa renungin nasib yang sial kayak gini' batin zosi.
tiba tiba,BB nya zosi geter.
"hah?wanda BM?siap siap deh dicaci maki"
isi BM>>
Wanda ZW:
kak eh salah maksud gue zos. Lo kenapa mutusin kak morgan?
Asal lo tau, sekarang dia sakit karna lo!
"yang bener morgan sakit?" zosi shock.
No comments:
Post a Comment